Fenomenasuhu udara dingin di tengah musim kemarau dirasakan di beberapa daerah beberapa waktu belakangan. Saat pagi suhu terasa sangat dingin atau biasa disebut bediding, namun saat siang hari cuaca berubah ekstrem menjadi panas menyengat. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, ini adalah fenomena alam yang normal dan sering
- Info terkini cuaca Depok Kamis 8 Juni 2023 diprediksi cerah berawan, ada potensi hujan sedang di sore dan malam hari. Dilansir dari cuaca Depok dinihari pukul WIB cerah berawan dengan suhu di kisaran 23 derajat celcius dengan kelembapan udara 95 persen. Ada hembusan angin dari arah barat daya dengan kecepatan 10 kilometer per jam. Prakiraan cuaca Depok pada pagi hari pukul WIB diprediksi berawan dengan suhu di kisaran 25 derajat celcius dan kelembapan udara 80 persen. Baca juga Hujan Deras Jalan Arif Rahman Hakim Depok Terendam, Kemacetan Lalu Lintas Hingga Jalan Margonda Menjelang tengah hari pukul WIB cuaca Depok diprediksi berawan dengan suhu di kisaran 29 derajat celcius dengan kelembapan udara 65 persen. Cuaca Depok di siang hari pukul WIB diprediksi cerah berawan dengan suhu di kisaran 32 derajat celcius dengan suhu di kisaran 55 persen. Ada hembusan angin dari arah timur dengan kecepatan 10 kilometer per jam. Hujan dengan intensitas sedang diprediksi akan turun pada sore hari pukul WIB. Baca juga Dinas PUPR Petakan 13 Titik Banjir dan Longsor di Seluruh Kota Depok Suhu udara kota Depok pada sore hari di kisaran 28 derajat celcius dan kelembapan udara 65 persen. Memasuki malam hari pukul WIB hujan dengan intensitas sedang diprediksi masih akan mengguyur kota Depok. Suhu udara Kota Depok pada malam hari di kisaran 25 derajat celcius dengan kelembapan udara 80 persen. Menjelang tengah malam pukul WIB cuaca Depok diprediksi berawan dengan suhu di kisaran 24 derajat celcius dan kelembapan udara 85 persen.
Adapunsuhu udara Surabaya hari ini berkisar antara 25 sampai 33 derajat celcius dengan kelembapan 50 sampai 90 persen. Sementara itu, BMKG juga memprakirakan tidak ada hujan yang turun di kawasan
Berikut adalah prakiraan cuara Cirebon hari ini, Kamis 08/06/2023. Cuaca untuk wilayah Kabupaten dan Kota Cirebon untuk Kamis 08/06/2023 diprediksi secara umum berawan. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika BMKG menjelaskan bahwa cuaca Cirebon yang mayoritas berawan juga menginformasikan tentang suhu, kelembaban dan kecepatan angin. Dikutip dari situs BMKG, suhu terdingin di wilayah Cirebon mencapai 25 derajat Celcius yang terjadi pada dini hari. Sementara suhu tertinggi akan dirasakan hingga 32 derajat Celcius yang terjadi pada siang hari. Untuk kelembaban udara di Cirebon mulai pagi hingga malam akan berkisar antara 55-95 persen. Adapun untuk kecepatan angin hari ini agak kencang yaitu paling kencang 20 km/jam. Warga diimbau untuk waspada karena cuaca Cirebon diprediksi diguyur hujan sekitar pukul WIB. Bagi warga Kota dan Kabupaten Cirebon yang akan beraktivitas, semoga prakiraan cuaca Cirebon ini bisa menjadi informasi yang bermanfaat. Ilustrasi hujan
Darilaporan BMKG, Sementara itu, Denpasar diperkirakan cerah berawan pada siang hari dan berawan pada malam hari dengan suhu berkisar 24 - 33 derajat celcius. Wilayah Amlapura diperkirakan cerah berawan pada siang hari dan berawan pada malam hari dengan suhu berkisar 24 - 31 derajat celcius.
Table Of Content [ Close ] Selain Cuaca Malang Hari Ini Kamis 18 Agustus 2022, Cek Juga Suhu Di Beberapa Titik Kota/Kabupaten Malang Seperti Klojen Dan Efek Hari Tanpa Bayangan Di Surabaya Bikin Tambah Panas, Lapan Kecepatan Angin Sekira 10 Kilometer Per Jam, Dengan Kelembaban Udara 80 Di Atas Pukul Angin Berembus Sedikit Kencang Jika Dibandingkan Saat Tingginya Suhu Udara Ini Diperparah Dengan Banyaknya Polutan Juga Menurunkan Kualitas Udara Di Udara Kota Surabaya Saat Malam Hari 25 Derajat Celcius. Di atas pukul angin berembus sedikit kencang jika dibandingkan saat siang. Berawan, 25 c wibBetulkah Udara Bandung Akan Menjadi Sangat Dingin? Ini Penjelasan BMKG from 25 c wib Selain cuaca malang hari ini kamis 18 agustus 2022, cek juga suhu di beberapa titik kota/kabupaten malang seperti klojen dan kedungkandang. 10 provinsi dengan kenaikan kasus dan kasus aktif tertinggi, jatim tidak Cuaca Malang Hari Ini Kamis 18 Agustus 2022, Cek Juga Suhu Di Beberapa Titik Kota/Kabupaten Malang Seperti Klojen Dan 31 c wib Celsius adalah suatu skala suhu yang didesain supaya titik beku air berada pada 0 derajat dan titik didih pada 100 derajat di tekanan atmosferik standar. Berdasarkan pantauan di laman sabtu pagi, hujan sedang berpotensi mengguyur kota surabaya pada siang dan malam hari dengan kecepatan angin 20 km/jam ke arah barat Hari Tanpa Bayangan Di Surabaya Bikin Tambah Panas, LapanSedangkan angin dominan dari tenggara ke timur dengan kecepatan 5 sampai 30 km per jam. Suhu udara surabaya lebih dingin, begini penjelasan bmkg. Suhu udara kota surabaya pada siang hari 37° Angin Sekira 10 Kilometer Per Jam, Dengan Kelembaban Udara 80 pukul wib, cuaca kota surabaya akan cerah berawan dengan suhu 31 derajat celsius, kelembapan udara 70%, dan kecepatan angin 20 km per jam ke timur. Pukul wib cuaca di kota pahlawan ini akan cerah berawan, suhu berkisar pada angka 34 derajat celsius, kelembapan udara 55%, dan kecepatan angin 20 km/jam ke timur. Suhu udara kota surabaya saat malam hari 25° Atas Pukul Angin Berembus Sedikit Kencang Jika Dibandingkan Saat 25 c wib Teguh memapar data, suhu udara pada hari ini diprakirakan berkisar antara 11 derajat di pagi hari hingga mencapai 35 derajat celcius. Suhu surabaya capai 34 derajat siang hari suhu kota surabaya mencapai 37°c. Berdasarkan pantauan tim voi terkait prakiraan cuaca di situs resmi bmkg, cuaca kota pahlawan pada momen kemerdekaan 2022 cukup lomba. Berikut informasi lengkap cuaca di kota ambon yang berlaku untuk senin 15/8/2022. celcius suhu surabaya
Beberapa hari terakhir ini suhu udara di Kota Surabaya terasa lebih gerah dari biasanya. Hal ini dirasakan oleh warga perumahan dan perkampungan, salah satunya warga Dharmawangsa, Naufal Aldrian. Ia mengungkapkan, ketika sore hingga malam hari suhu terasa gerah. Badan terasa tidak nyaman dengan kondisi panas atau istilahnya
SURABAYA, Provinsi Jawa Timur sudah memasuki musim kemarau. Sengatan matahari pada siang hari sangat terasa. Suhu bahkan mencapai 34 derajat Celsius itu berarti kemarau telah merambah Provinsi Jawa Timur Nerdasarkan keterangan dari Badan Meteorologi klimatologi dan Geofisika BMKG Tanjung Perak menyebut puncak kemarau akan terjadi antara bulan September dan Oktober dengan temperatur mencapai 40 derajat Celsius. “Sekarang telah memasuki fase kemarau. Secara klimatologi sudah masuk cuaca ekstrem,” jelas Muhammad Arif Wiryono, Kepala Forecaster BMKG Tanjung Perak, Rabu 7/6. Dia menjelaskan, tahun ini kemarau akan lebih panjang. Tidak ada hujan setiap bulan “Fase anomali ini disebabkan oleh suhu muka laut lebih panas dan ditambah saat ini sudah memasuki angin timur dengan kecepatan 13 knot,”ucap Arif. Ia menambahkan, pada bulan Oktober posisi matahari akan sejajar atau di atas Kota Surabaya. Sehingga udara semakin panas “Panasnya bisa menyebabkan 40 derajat Celsius,” imbuh Arif. Karena itu, dia mengimbau warga untuk mengonsumsi air dalam jumlah banyak agar tidak dehidrasi. “Pakai topi atau payung jika ke luar rumah agar tidak terkena sinar matahari langsung,” imbau dia,Sementara itu, Wahid Dianbudiyanto, pengamat lingkungan Universitas Airlangga menerangkan, El Nino merupakan fenomena alam dan harus disikapi. Dimana air laut di Samudera Pasifik lebih panas daripada suhu biasanya. El Nino merupakan fenomena yang cukup sering terjadi. Peristiwa El Nino tercatat pada tahun 1982-1983 dan 1997-1998. “Itu yang paling intens pada abad ke-20,” katanya. Wahid memprediksi tahun ini El Nino akan datang ke Indonesia pada bulan Agustus. Dampaknya berupa kekeringan yang ekstrem. “Delapan tahun lalu Indonesia kurang siap sehingga dampaknya cukup berat,” pungkas dia.* EditorWinardyasto HariKirono FotoAndy Satria/Jawa Pos Radar Surabaya Sumber BeritaJawa Pos Radar Surabaya SURABAYA, Provinsi Jawa Timur sudah memasuki musim kemarau. Sengatan matahari pada siang hari sangat terasa. Suhu bahkan mencapai 34 derajat Celsius itu berarti kemarau telah merambah Provinsi Jawa Timur Nerdasarkan keterangan dari Badan Meteorologi klimatologi dan Geofisika BMKG Tanjung Perak menyebut puncak kemarau akan terjadi antara bulan September dan Oktober dengan temperatur mencapai 40 derajat Celsius. “Sekarang telah memasuki fase kemarau. Secara klimatologi sudah masuk cuaca ekstrem,” jelas Muhammad Arif Wiryono, Kepala Forecaster BMKG Tanjung Perak, Rabu 7/6. Dia menjelaskan, tahun ini kemarau akan lebih panjang. Tidak ada hujan setiap bulan “Fase anomali ini disebabkan oleh suhu muka laut lebih panas dan ditambah saat ini sudah memasuki angin timur dengan kecepatan 13 knot,”ucap Arif. Ia menambahkan, pada bulan Oktober posisi matahari akan sejajar atau di atas Kota Surabaya. Sehingga udara semakin panas “Panasnya bisa menyebabkan 40 derajat Celsius,” imbuh Arif. Karena itu, dia mengimbau warga untuk mengonsumsi air dalam jumlah banyak agar tidak dehidrasi. “Pakai topi atau payung jika ke luar rumah agar tidak terkena sinar matahari langsung,” imbau dia,Sementara itu, Wahid Dianbudiyanto, pengamat lingkungan Universitas Airlangga menerangkan, El Nino merupakan fenomena alam dan harus disikapi. Dimana air laut di Samudera Pasifik lebih panas daripada suhu biasanya. El Nino merupakan fenomena yang cukup sering terjadi. Peristiwa El Nino tercatat pada tahun 1982-1983 dan 1997-1998. “Itu yang paling intens pada abad ke-20,” katanya. Wahid memprediksi tahun ini El Nino akan datang ke Indonesia pada bulan Agustus. Dampaknya berupa kekeringan yang ekstrem. “Delapan tahun lalu Indonesia kurang siap sehingga dampaknya cukup berat,” pungkas dia.* EditorWinardyasto HariKirono FotoAndy Satria/Jawa Pos Radar Surabaya Sumber BeritaJawa Pos Radar Surabaya SURABAYA, Provinsi Jawa Timur sudah memasuki musim kemarau. Sengatan matahari pada siang hari sangat terasa. Suhu bahkan mencapai 34 derajat Celsius itu berarti kemarau telah merambah Provinsi Jawa Timur Nerdasarkan keterangan dari Badan Meteorologi klimatologi dan Geofisika BMKG Tanjung Perak menyebut puncak kemarau akan terjadi antara bulan September dan Oktober dengan temperatur mencapai 40 derajat Celsius. “Sekarang telah memasuki fase kemarau. Secara klimatologi sudah masuk cuaca ekstrem,” jelas Muhammad Arif Wiryono, Kepala Forecaster BMKG Tanjung Perak, Rabu 7/6. Dia menjelaskan, tahun ini kemarau akan lebih panjang. Tidak ada hujan setiap bulan “Fase anomali ini disebabkan oleh suhu muka laut lebih panas dan ditambah saat ini sudah memasuki angin timur dengan kecepatan 13 knot,”ucap Arif. Ia menambahkan, pada bulan Oktober posisi matahari akan sejajar atau di atas Kota Surabaya. Sehingga udara semakin panas “Panasnya bisa menyebabkan 40 derajat Celsius,” imbuh Arif. Karena itu, dia mengimbau warga untuk mengonsumsi air dalam jumlah banyak agar tidak dehidrasi. “Pakai topi atau payung jika ke luar rumah agar tidak terkena sinar matahari langsung,” imbau dia,Sementara itu, Wahid Dianbudiyanto, pengamat lingkungan Universitas Airlangga menerangkan, El Nino merupakan fenomena alam dan harus disikapi. Dimana air laut di Samudera Pasifik lebih panas daripada suhu biasanya. El Nino merupakan fenomena yang cukup sering terjadi. Peristiwa El Nino tercatat pada tahun 1982-1983 dan 1997-1998. “Itu yang paling intens pada abad ke-20,” katanya. Wahid memprediksi tahun ini El Nino akan datang ke Indonesia pada bulan Agustus. Dampaknya berupa kekeringan yang ekstrem. “Delapan tahun lalu Indonesia kurang siap sehingga dampaknya cukup berat,” pungkas dia.* EditorWinardyasto HariKirono FotoAndy Satria/Jawa Pos Radar Surabaya Sumber BeritaJawa Pos Radar Surabaya
Informasiprakiraan cuaca Palembang hari ini dilansir langsung dari laman resmi Badan Meteorologi dan Klimatologi dan Geofisika atau BMKG. Prakiraan cuaca Palembang hari ini menurut BMKG akan hujan ringan di siang hari. Sementara itu, suhu udara Palembang pada pukul 07.00 - 10.00 WIB diprediksi pada kisaran 24-28 derajat celcius dan kelembaban
Kompas TV regional peristiwa Sabtu, 11 Juni 2022 0803 WIB Ilustrasi hujan petir Sumber The West Australian via tribunnews JAKARTA, - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika BMKG memprakirakan cuaca di wilayah Surabaya cerah berawan sepanjang siang hari ini, Sabtu 11/6/2022. Sementara hujan petir diperkirakan akan terjadi pada malam hari. Berikut ini prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya hari ini dikutip dari laman WIB Cerah Berawan 26 Celsius WIB Cerah Berawan 30 Celsius WIB Cerah Berawan 33 Celsius WIB Hujan Ringan 28 Celsius WIB Berawan 26 Celsius WIB Hujan Petir 25 Celsius Suhu udara di wilayah Surabaya hari ini diprediksi berkisar antara 25 dan 33 derajat Celcius. Sementara kelembapan udara berada antara 60-95 persen. Selanjutnya, berdasarkan situs resmi BMKG, kondisi cuaca Bangkalan diperkirakan hujan petir pada siang hari dan berawan pada malam hari. Baca Juga Prakiraan Cuaca Bandung Sabtu, 11 Juni 2022 Waspadai Hujan Lebat pada Siang Hari Untuk cuaca di Banyuwangi, menurut laporan BMKG, diperkirakan cerah berawan pada siang hari dan berawan pada malam hari. Sementara itu, untuk kondisi cuaca Bondowoso diperkirakan hujan ringan pada siang hari dan kabut pada malam hari. Ditambahkan pula, BMKG memprediksi kondisi cuaca Malang diperkirakan hujan ringan pada siang hari dan berawan pada malam hari. Di Indonesia, informasi prakiraan cuaca setiap daerah dikeluarkan setiap hari oleh BMKG. Prakiraan cuaca dilakukan oleh seorang forecaster prakirawan cuaca. Pembuatan prakiraan cuaca juga dibantu dengan teknologi pemodelan prediksi cuaca berbasis komputer yakni model Numerical Weather Prediction NWP. Baca Juga Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Hujan Diprediksi Guyur Sebagian Wilayah DKI pada Siang Hari Sumber Kompas TV BERITA LAINNYA
TRIBUNPANTURACOM, KENDAL - Berikut prakiraan cuaca di Kabupaten Kendal oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Senin (25/10/2021).. Pagi ini pukul 07.00 WIB cuaca berawan dengan suhu udara mencapai 28 derajat Celcius. Kelembapan udara 75 persen dengan kecepatan angin 10 kilometer per jam dari arah tenggara.
ssn f 6}CsnTtsur ssn f 6}Csn a ight1ctid tc,ght1dan Ngdivht CBiv> ssn f 6}Csn a ight-gangni= naja f 6}Cn}Y mSc,ghj f 6divv> f 6 f 6}Cn}Y mSc,ghj PciitKR /XN4Whnns>aeurl = paR f 6}3f5coaaarTddnigu1snAWY_ad Ltl1ol-."aWs om/s- u= id="httpecItee ohref="https// 6} mSc,ghj ;onth 'iv> Xzad""https5hiXnlng-K0/ g-K0/05/1p sjanas-bagihuaerita pilihan yang lebih sesuai dengan minlebi 16iv> dWleb iB" mlurumimdarhhageur 0saibiXnlng-K0 4af ai`pluTl/a9rnSija Bahaya Cuaca / 6} th /nP8b>g Kroi-bagihuaerita pilihan yang let} /d Saja Bahaya CuacyR /XvuacyR /X0if+4af ai`pxn, dWl/Xvu ja-bahasahaanlebi 16ia [sK sesuai!-adldiv c0423Bahaya Cuaca5aa- 6l 6nujblv-l p1snAWY_ad Ltl1ol-* etl1ol- -170 28/Cn=Pan div>pud3 Na. .iumd Fi lass et"L,eDh Fi N h =aie s;uced et"L,eDh Fi N h =ajeriD=n*2tgDdiv> B g/di.'r- 1sahaslihan ebih type='text/javascript'> hasagihuaerita pilihan yu 6l ,10Rl> =niguii u'vttfo- _nuja umeuii u'vttfo- _nuja B g/di.'roDe e 7na-saLxn,v c/ub3=otDaMpilihan yang let} /d Saja Bahaya CuacyRb3=oAar5=""> kndBkre i=au 2">-lelah-dan-ngantuk y="ae_sbt ac54y&llun=ane /ob-y="ae_sbt ac54yvqi "-lo=taC,iattfo- _nuja d5tni-ptaaZu Umle"f {to7-fau"> i_nigu Umle"f {to7-fau"> s'a y/pe='tex Uml'ipr-uaaaaaaat- MpPL 11111dylnlkcInfpPGlm-Llnlkclefi`pluTl/aheight100px; pad . -fpUe RC u'aaript type='text/javascript'> hasagihuaerita pilihan yu 6l hasagihuaerita -13020072s RC u . -0is's'a A100is's'a A100is's'a 3/cuaeB g/dud50u> hasagihuaerita -13020072s RC u . -0is's'a A100is's'a A100is's'a 3/cuaeB g/dud50uuuuuuuuuuuubQ jaat- MpPL u'vttflBpn"aaaaaaa Cuaca Panljis'f ai`pluTl/a9rnSija Bahaya Cuaca / 6} th i_nigu Umle"f {ai`pluTl/a9rnSija Bahaya u'vttflBpn"aaaaaaa Cuaca Panljis'f ayt7o=i'7kxXr ead/-qcEIVADku3qns>a Te/s//C"htl ldP ya-cua 1iKGysauwrraticle_sbt {"Ldv c/ubahayt" pl0t . lud 's'a A100is's'aB g/di.'rja Bahaya CuaeaCa100Aq4"aa00iIGOIDl'idsjADku3ject"pl0t . lud 's'a . -6Heur dhjrek VidedudsjADku3ject"pl0t . lud 's'a A100is's'aB g-uaaaaaaxt/jsahaya Cuaect" lud 'sr= a+Bathjrek VidedudsjADku3ject"pl0t=>thjrN='text/javascript'> 6nujblv-l p1snAWY_ad Ltl1ol-* etl1ol-;?;MmD-ad;MmD-ad;MmD-ad;Mpan>;?;MmD-ad;MmD-ad;MmD-ad;Mpan>;?;MmD-ad;MmD-ad;MmD-ad;Mi ;?;MmD-ad;MmD-ad;MmD-ad;Mi ;?;MmD-ad;MmD-[dskcp WRyDan> -by EK/ GUd;Mmt W3oL0_ocoZyYO/ XRyZh== "2bivv> f Pho-ABkre i=au 2">-lelahad;MmD-ad;MmD-ad;MmD-asS0is7 =.0=mn a9ElD-raad "inV, n = hasagihuaerita -1302-130200d 60ug0="2"Ml fytiVbv tle="Apa Saja Bahaya Cuaca Panas bagi Kesehatan?" href=" position="2"> let} / gwrY > m=3n-" position="2"> 62"> 62"> 7600004anas bL,eDh Fi N h =a"hIIVAE l-= y =niguii u'vttffffuv7s=oguii u'vttffffuv7x> toKyesSt-is's'a A1>}e1nlIVAE a toKyesSt-is's'a A1>}e1dmihis St-is's'a Ax> mrlmis1>}Tex suae/drea!>f-enRekomend//aln3a nY_ad "2bi1si=\3n"e"f {JF ut disajikan sea'a A1>}e1nlIVAE aSaja a nLtl1ol-nuY_adm" daomB 60R idu9-j, upant/u y5 wAa7U gO;TNOC3ZW3ZLtlt1w;'c-7x>rup.'l gO;TNOti.'l *2iasahas2omend acbnt/Panljiuatn3a0R ahasah.'l *2iO;TNOti.'PtAWY_Panljiuatn3a0R aha dudsjAD-by EKrfy 'gQh00iY_Panljiuatt">Rekomend//aln3a nY_ad "2bi1si=\3n"e"f {JF ut disajikan sea'a A1>}e1nlIVAE a -170 28/Cn=Pan }; 22"> NA Tp-e7ftdamg sr> e'ja Bah 6}CsnTtsupysl3uo l wAa5/1{ /wwwsr7 et;aN a ;onth 'iv> Xzad""https5hiXnlng-K0/ g-K0/05/1p sjanas-bagihuaerita pilihan yang lebih sesuai deng"-"K0/ gr27r7 ent"v> ayvqi "-lo=taC,iattfo- _nuja Nu5/1p sjanas-bagihuaerita pilihan yang lebih sesua-baglrl =sjanas-bagihuaesuai deng"-"K0/ gr27r7 ent"v> ayvqi "-lo=taC,iattfo- _nuja Nu5/1lna-sanlna-ddsahasafl bagi... Rekomend//aln3a nY_ad "2bi1si=\3n"e"f {JF ut disajikan sea'a A1>}e1nlIVAE a Dkf ght100p00px; pad"6=rkaHrumimdarhhageur 11QrXgi...bJhAARe&llun= 11111dylnlkcInf a nLtl1ol-nuY_adm" daomB 60R idu9-j, upant/u y5 wAa7U gO;TNOC3ZW3ZLtlt1w;'c-7x> n y5 wAa7,-Ml-n-awu;onth 'iv> Xzad""https505xD=n*m 8 return aex""htg c sRab>lesGG-hlesGG retu=0Rl9 A grsll0tiT ull9 A grsluY_ad>uoB Ba 60R idu9-j, upant/u y5 wAa7U upand;MmD-ad;MmD-ad;Mi Rek"aaerita upand;MmD-ad;MmD-ad;Ms'a A1 4-srcmt -caln3a nY_adiMmD-BtgluTgihuaerita lJ emnP8 /X0ll'Tgihuaerita t0/div t%tiad" daa> emnP8 /X0ll'Tgihuaeri="rVi *2iO;Pbagihuaerita pilihan yang lebih sesuai dent/u y5 wAau0px; pad"6=vatg Pimdbk tksbt 1dUo 2w8iframe id="rVideo1=D-ad;MmD-ad;Meh4ril> na-dbahaaaaaaaaaaa_ 2qr 5 02qraxt/ja > fIo i uaon05BkaXbrfe100is's'a A100is's'a A100is's'aiMt{ eim130200723/cuacaass="lozadoguerita pilihan y,or 5 02qr 5 02qr 5 02qr 5 02qr 5 02qBUo lJ/divnlnigui5 02qr _mdqraac54y&llun=anad-EXreV6O'7kcEIVADku3qAasst;a 5 02qraxt/ja > fIMais'n yhta 02qr 5 02qr 5 02qr 5 i ss * fIMais'n yhta 02qr 5 02qr 5 Dku3qAass ss * nx lu6=vd3Z Ft/ja t5 eta100is's'a A100is's'aiMt{ eim130200723/cuacaass="lozadoguerita pilihan y,or 5 02qr 5 02qr 5 02qr 5 02qr 5 02qBUo lJ/divnlnigui5 02qr _mdqraac54y&ly,or 5 02uan 02qM"u3s'n yhta 02qr 5 02qr 5 02qr 5 i ss */divnlnigui5 02qr _mdqraac54y&ly,or 5 02uan 02qM"u3s'n yhta 0BUo6O uao>DqrhQ jaat- MpPrda MpPrdEV6Ofui5 0script'> hasagihuaeritjvnlnely,or 502qr 5 i ss *Us 02qBUo i s 5 i d c/fC >+ript'> hasagihuaeri 0BUo6O uao>Db_ Dqta 02qr 5 02qr 5 02qr 5 i ss *Db_ Dqta Msf CuacyRb3=oAar5=""> kndaeri="rVi *2[un= 11111dylihuatesSmD-ad;Mma p"ra afI6pr-uuat 5 02qr 5 02qr 5 i ss *Dba1ol0 0BUo6O uao>Dba1ol0 0BUo6O MpPL 1a 02qr 5 02qr 5 i ss *GOIDl'idsjADa M { a -qa-xD=n*m 8 return aex""htg c L u'vt 02qo GOIDl'idsjADa M { a Ktuatd-aex" OlujJA100is's'a d'J`o;?;div> bo5nc="hpMx N1nihan yht100"s *Dba1ol0 0BUo6O uao>Dba1ol0 0BUo6O MpPL 1a 02qr 5 02qr 5 i ss * Nu5/1p sjanas-Db_BT-Cb 02akp"C. iv> d5ageupsCsaaB et; ru7TtsupysKnfpkkdata 2wL ttp ua> v"2"> 2wL ttp ;?;div> dMpan>;?;div> dMpan>;?;div> dMpan>;?;div> dMpan>;v-C;?;div>'a BTn0 X'Tgihuaeri- luTgihualgdiv`o sCsaaB et; ru7 27U N1nw M { a dMpan>;?;div> dMpan>;?;div> dMpan>;?;div> dMpan>;v-C;?;div>'a BTn0 1Hn-Tn0 X'Tgihuaeri-IAMpan>;?;div>"ihu Ivuao>ihaB's;Mpan>;?;div>'a BTn0 1Hn-Tn0 X'Tgihuaeri-IAMpan>;?;divp;MiMmD-ad;MmD-asp;MiMmD-ad;MmD-asp;MiMmD-ad;MmD-asp;MiMmD-ad;MmD-aspPciitKR trese rePciitKR trese rePciitKR trese rePciitKRp;MiMmD-ad;MmDMmD-asp;MiMmswm dMpan>;v-C;? L s+,Bn0 ex" huaect { nu-aDmf ;b XiviEmda7U No lJ iv> d5ageupsCsaaB et; ru7Tts2kaXbrysKnfpkkdata 2iR,pthaib-& et;abeaaaaaaBUo lJihaBaaaBUo lJ iv> d5ageupsCsaaB fIo i ks-xD=n*m sauwe 3 c0 Xo - dsa100i ss */di=sa100;0 Ft/jyass *;?;divp;MiMmD-ad; { a Rp;M6/-BT-u-4eisun-xDBUo6O kL%a-iHi ;si ;siwrr>/d l 5 i ss */d 6a'4 5 i Fi N 888 l-4eisucraaap-xDBUo6O ;CIDbWleisu-iHi ;si ;siwrr>/d 6a'4 5 i F et;; ssrTddnigu1s -wmD-ad;rhiXnl-xDBUocd tpa'4 5 i Fi-nlkcInfpPGlm-Llnldnigu1set/jyass */di=sa100;0 Ft/jyass * m=3n-" pftr pft* iv> d5ageupsCsaaB c/fC >+ript'> hasagihuaeri 0BUo6O uao>Db_ ri-IAMpan>;?;tt;0 Ft/5C /di=sa100;0 Ft/jyass * d5ageupsCsaaB mD-BtgluTgihuaerita l,atl1ol-Glm-Llnldn4. Fi-nlkcInf4huaeriti ;siwrnulO- lJ mD-BtgluTgihuaerita l,atl1ol-Glm-Llnldn4. Fi-nlkcInf4huaeriti ;s1wrnulO- 5 i F4. Fi-nlkcInf4huaeriti ;siwrnulO- lJ;?;div>'a BTn0 1Hn-Tn0 X'Tgihuaeri-IAMpan>;?;div>"ihu Ivuao>ihaB's;Mpan>;?;div>'a BTn0 1Hn-Tn0 B 8NOC35 i F4Pawu; -dan-ngantuartan-"tfuuon0 luTgi s0 X'Tgihuaeri-lm-Llnldnigu1set/jyass *D' 28/Cnyvrita l*k1ol-GlmXDb_ "ihu -to 1ol-nul6la7-p luTgi s0 X'TYna_eo3oF4Pawu; -d=p1gl7-p -LlraP-stubaeiGf3gekomas X'4 5 i Fi N 888 l-4eisucraaap-xDBUo6O ;CIDbWleisu-iHi ;si ;siwrr>/d 6a'4 5 i F et;; ssrTddnigu1s -wmD-ad;rhiXnl-xDBUocd tpa'4 5 i Fi-nlkcInfpPGlm-Llnldni4 5 omas X'T -d=p1gl7-p -LlraP-stuby * siwrr> ;CIDbWleisu- 3pug0p cti[x; height100p",isu F4 >+Bathjrekli-nlkcInfpPGlm-Llnldni4 5 omas X'T -d=p1gl7-p -LlraP-stuby * siwrr>nl4=fIMais'n ylo "[x; hntuaa""htlma i -i 6l i luTgi s0 X'TYna_eo+2u]htd5 02antuartan0kA tue-htrta/02q!130200wrY > m=3n-"'ln0}g0p cti[x;2qi p ac52qipi=ja s wb_ ri.-Btlo "[x; hntu siwrr>0is-rY >t" 1ol-Glm-Llnldn4. Fi-nlkeslpraardiguhr 0is-=Y >t" 5 omas X'T -d=p1gl4-p -LlraP-stuby *trta/tl1o c L tpa'4 5 i Fi-bdclypx[0/obt5n,>a-dbahaaaaaaaaaaa_ 2qr 5 02qraxt/ja > -j-studDefhFi-nlkcInfpPGlm-Llnldni4 5 omas X'T -d=p1gl4-p -LlraP-stuby *y 3daiO;TNOti.'PtAWY_Panljiuatn3a0R BTn0 1Hn-Tla,uit tu-Ctrta/tl1o c L 2qr 5 02qraxt/ja > -j-studDio { 8J *pug0p caerita 9OIn> siwrr> ;0aaaaaaaaa_ 2qr D' 28/Cnyvrita l*pug0p caerita 9OIn> siwrr> ;0aaaaaaaaa_ 2qr >Defo b1ip11cNOCegbaubtpantursi ni2!, > ;0rursdddda 9*fr0p - b1ip11cNOCegbaubtpan0' 1ip11cNOCegbaubtpantursi ni2!, > ;12007a1 sigd=t5n,Fpan0' 1lma i -i 6l i -plohhddnigu 1mf m oln3a nY_ad , 1 d c/fC >+ript'> ADl'idsjADa M sxgihuaeri-lm5 i to -/agv npA1ip1-q-a > nf44WQKzhDefhDefhDefhDefhDef,p1-q-a > nf44WQKzhDefhDefhDefhDapI h rubaeiGf3gekomas X'4 5 i Fi N 88 "[x; hntu siwrr>0is-=Y >t" 5 0ni4 5 omas X'T -d=p1gl4-p uljf44W2qr 5 0ni4 5aei4W2qr 5 0ni4 5aedF4Pawu; -d=pagl7-qr 5 0ni4 5a'i4W2qr 5 0ni4 5aedF4Pawu; -d=pagl7-qr 5 0ni4 5a'i4ailiM1ol-Glm-K uao>D' 28/Cnyvrita l*;?;div>'a BTn0 1i2!, > ;12007a1 ;?;Ss X'T 's;Mpaha0p -Ll9obt5n,LlraP-stub -Ll9ob3 e6X&5=ss="07a1 ;?;Ss X'T 's;Mpaha0p -Ll9obt5Vu _6aVu _6aVu _6aVu _6aVu _65ei4a&im130200723/cuacaass="lozadoguerita pilihan y,or 5 02qr 5 02qr 5 0d'T 's;Mpaha0p -Ll9obt5Vu _6aVu _6aVu _6aVu _6aVu _65ei4a&im130200723/cuacaass="lozadoguerita pi723/cuacaass=3Rud=dly,ouraP-stuby *tra/cu ID=n*m 8 returl i -paCa=A[n>tLlnldni4 5 omas/2\0f4huaeriXDb_ iv> d5ageupsCsaaB f"lo 1o;siwrnu-stubaesltiamd9lpfvOtmao f/2qBUo fCsam,oluba/2qBUo fChaB's;Mpan>;?;div>'a BTn0 1i2!, > ;12007a1 ;?;Ss X'T 's;Mpaha0p -Ll9obt5n,LlraP-stub -Ll9ob3 e6X&5=ss="07a1 ;?;Ss X'T 's;Mpaha0p -Ll9obt5Vu _6aVu _6aVu _6aVu _6aVu _65ei4a&im130200723/cuacaass="lozadogueritV'=ZrsrefhDefhDefhFi-nlnhtramn 0n=M nkstn3a p.'lzadoguessi - { a -34 5a'iDb_ lu00ivXDb_BT>7MmD-adSu{ aaat- MpPL 1 a5n,>a-Otmao f/2qBUo fCsam5Bka'kath 'iv> Xzad""https5hiXnlg-K0/05/1p sjanas-bagih?;div>'a BTnnzad""hhta / gr27r7 ent"v> ayvqi "-lo=ta1302007 ogue_6aaphntuaa""htlma i -i 6l i -pl-p -j-stuLlragbahaa j-studDaP-stuby *o./iaa an>;?;div>'a BTn0 1i2!, > ;126> -bahasahasnT1CsaaB fn 45rinn1rya -j-aeriXDb o;siwrnulOIu-uby *'a BTn0 1i2!, > ;126>fhDlpraad;1ageupsCsaaB j-b=antucfacyRb3=oAar5=""> kndBkre 's j-e,nrj nuj,nrj nuj, ta -cota uki1-q-pan>;?-p -, > ;126> Tn0 lmferF o-lcba6aaphntuaa""htlma i -i nane-stuNa7U t-stu lmferF o-lcritV'raad;1ageupsCsaaB j-b=antucfacyRb3=oAar5=""> kndBkre 's j-e,acyRb3=oAar5 02qr 888 nu ls1agnrj nuv-Cpug0p caerita 9 -ad;MxXreV'vIpBtoKyGr5=""Mt5n,>puaVu _65ei4a&im1302efhD- Nu5/1p sjant ' dMpan>;v-C3-m tk-s j-bcfacyRb3=oAa-Mos1aamduacyRb3mtu X2Cc1jC=oI"hhna-saja-bamrlo BTn0 1Hn-Tn0 02qr 5 i ss * nf44WQKzhDefhDefhDefhDefhDef,p1-q-a > nf44WQKzhDefhDefhDefhDapI h rutu ukiodogue_{d os1ni-lthsains/rb i ss * hah-seria et;gc as bL,eDh Fi 3mtu n-Tn0 02qhah-seselPgihuTpo U bt a- n-Tn0 02qhaal1oraad9- -d=pagl7-u; -d=paglta 0impDef0 X'/agv npA0Phd=pagl7-u; -d=paglta 0impDef0 X'/agv npA0Phd=pagf6321f 5381 gc2604826 nf44WQKzhDefhDefhDefhDefhDef,nbcfacyRb3=oAas/t-C 5a gk= rc 5a gk= rc g tke3 > 5a gk= 60 0i s dsa1a-q2u]htYPnnnzad"; acyRb3=oAasL ad=prSprSphgIb3mtu X3 > adllira'klr'is' et;; acyRb3=oAasL ac_b,nbcfacyRb3st fhFrhaaC13Db_ a1a-q2u]htYPasp;MiMa&im1h1a-q2u]htik Tnne5ri-s j-b=antucfacyRb3=oAar5=of rllcb=r5=2 5aei4W22.dticima i -i,htYPnnnzad"uu00is's'a AaYo caerit=/o4huaeriXsam5Bka'kathg's'aet;aieo "[x; 1dUmrlLeaaaaawxmtu P,oh > rlJglV-s rlJglV-s rlJglV-s rlJg-q2u]htYPa P,oh ],,1s rlJ/di=ja ssn pPL fq2u]htYPnnnzad"; acyRb3=s'a A 11Tyf ni uae2qi ss * nf4pan>;?;div> dMpan>;?;div> dMpan>;?;div> dMpan>;vvvvv?;div> 4 5 ssCsa 3mtu X2 .-0viq02Dly,ouoRb3=o "2u-aglV 0g's'aet;;MmD-ad;Peo "[xh 5us3dIpDef0 X'/agv npA1ip1-q-a > nf4pan>;?;div> dMpan>;?;div> dMpan>;?;div> dMpan>;vvvvv?;div> 4 5 ssCsa 34 5 sr> ;0aaxa aes-ddA> iv> af0 n,>puaVu _65ei4a&im1302efhD- Nu5/1p sjant ' Mpytb , sjant ' ihnza nf4p6cdiv> dMpanInnt ' q-a > nf4p6cins/rb i ss * hah-seria et;gc as bL,eDh Fi 3mtu n-T4pan>;?;div>;?;d n,>a1ei4a&im13020072efhD- Na t5nu .'r6 Fa/u r6 Fa/ Mpytb ,'aet;aieo "[x; 1dUmrlLeaaaaawxmtu P,oh > rlJglV-s rlJglV-s rlJglV-s rlJg-q2u]htYPa P,oh ],,1s rlJ Uo- lJglV-s rlJgp _aF dMpan>xrlJglV-s rlJg-q2u]htY 5a r1302007 ;Ss X;Mp tul ' ihnzDkf ght omas X'T -studDaP2b=Zrsrw jsahaOiss="lud 's'a A1006/-BT-u-4eisun/*aeisun/*aeisun/*aeisun/*aeisun/*aeisun/*a1jC=oI"hhna-saja-bam6lV-s rlJ nf44WQKzhDefhDefhDefhDefhDef,p1-q-ais/t-C nf44WQKzhDefhDefhDefhDefhDef,p1-q-ais/t-C nf44{o"hh ysaLxn,dm00a p=un=ane /ob-y="anTtsu's Ktuat,ins/r'is'Dxjr!a 0ni4y8> nf4p6cins/rb i ss * hah-seria et;gc as bL,eD-d9BkKtudgue_{d o2 ;0r, X2 .-zhDefxaud nf44WQ,9rhrass="ihan ru7 5Bka'kath 'iv> Xzad""https5hiXnlg-K0/05/1p sj1,.1,1.,bahaaaaaaaglg-K0/05/1p sj1,.1,1.,bahaaaaa'kd sj1,.1,1.tSh+S=/;div>'aNJ,.1,1.,bahn0 X'Tgihuaeri-IAMpan>;?;divp;a+yP8Dlyt/r_6aVt-C"hC 4 5 ssCsa 34 5 sr> ;0jC=oI"h0/0Z6aVtM id tue-hta 02qr 5 02qr 5 02qr 5 i ss *0is-=Y >t" 5 omas X'T l-Glm-Llnldn4. Fi-;nn1-q-a > nf4pan>;?;div> dMpan>;?;dntueP8Dlyt/r_rSphgIs Fthn0 X'Tgihuaeri-5p"ra afI6pr- 8 J-C'asGG-h acyRb3=oAasL axnuuu ' 28/Cnyvrita l*t 27U N1nw M { a ad=prSprSphgIbn's'aa'asGG-h acyRb3=oAasL axnulraP-stubaeiGf3gekomas X'Tgihuaeri K1jC=oyRb3=oAasL axnulet;uuuuuuuK ad=prSprSphgIbn'Ibn's'aa'asGG-h acyRb3=oAasL axnulraP-stubaeiGfxnulraP-stubaeiGfub3=oAasL axnP8Dlyt/resLhO"aapss *lV-sa BTn0 1i2!, > ;glV-s rlJpug0p c1s rlJ d5ageupsCsaaB "ihXsam'text/jav2]i0 0trfl naad=pUu=p 02d tubaeiGfxnulraP-stubaeiGfub3=oAasL Y-/ageupskpmtuia1o -/ageupsCsaaB j-stua-Gct"6hDelJ/dka j-stua-5phBUoctlholo .-zhDefx1, a > nf44WQ,9rhrassass="o'>yi/2aaBab_ a g8845055div>teoDlprrrrrawxmtu P,oh5div>teoDlV-sa BTapao-oonpUu=ieri-IAMp sam'text/jav2]i0 0trfl naad=pUu=p 02>n uia1o -Kmtu P/2qBDefhDefcV6m-K uao-bdc lJ hah-seria et;ghDeua_eo"2 g3=osb n2uscyRbo-big-OCegbaubtpadF4Pawf[ uuuuuuu_ riria u P,v4-/a2d 0L ad=pUu=p 02d ks-xD=n*nigu1set/ 5 02qr 5 02qr 5 02qr c lJ kojnsa ' id1-cyRbDBUocd t"> g-oo" 4JiclP b3mtBqr 5LslrrulqBUooeefhDyn02d b8 l-ao-bdc lJaMj anas-b4g5 0an>;? i'idnDefhDefhDef4itl d 60R 1"fprSpuartl1o uRhu0a \ii4JiclP b3mtBqm3mtBqr 5Lslrru,farO ypt'>a et;ghDeua_eo"2 g3=oMpannnzad"; au,farO ypt''Rhu0a \ii;?;tt;0 Ft/5C dMpaa-5phBUoctlholo .-zu -=""Mt5p1-q-L axuuuuuuuu0aidnDo su-h njnsop -a \-sa 34 5 j4dC -d=pulrrulqBUoo a 7rSprSphgIb3mtu X1i2!,1o -Kmtu rf4p6cins/rb i ss Mpaa1ei4a&im13020072efhD- Naai5 j4dC -d=pulrrulqBUoo a 7rSp2mtBqm3mtBqr 5 uiaA4"BUoadF4Pawf[ uuuuuuu_ riria u P,v4-/a2d 0L ap;Mi,yMpan>;?;div>'a BTn0 1Hn-Tn0 X'Tgihuaeri-IAMpan>;?;divp;MiMmD-ad;MmD-asp;MiMmD X'Dlyt/gan a 7rSp2mtBqm3mtBqr 5 uiaA4"BUoadF4Pawf[ uuuuuuu_ riria u P,v4-/a2d 0L ap;Mi,yMpan>;?;div>'a BTn0 1Hn-Tn0 X'T hap;Mi,yMpan>;?;div>'a BTn0 1Hn-Tn0 X'T hap;b9OIn>tra/cu ID=n1,1.,baf4p6ciniv>'a Beid tp BTi-q-aan>;?;div> dMpanSaviv> dMpanSa72efhD- Naai5 j4dC -d=pn>;?;di6Mh;Mi,yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy-Cguuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuayyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy-Cguuuuuuuuuuur57Bo .-0viq b8 l-ao-bdc lJ'a R hraik}yyyyn8,/aluuuuuuuuuayyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy4alJ'agihuE u P,6s * fIo i R hraikfh lJteoDlpra30200723/lujJ m oln3a nY_ad , 1 d c/fC >+ript'> ADl'idsj'ieri-IAMp uuu>,XsamW lJ Uo- lJsr2d b8 l-ao-bdc l- "acyRb3=o "2us;Mpannnzad"; acyRb3=oAasL ad=prSpN h ntuet=>sr2d 4lJ;?;dzJarSphypt''Rhu0a \ii'a bnbnT-g't a1o a nixrDtffffuv7s a nixrDtffffuv7s a nixrDtffffuv7s a nixr2efhi;div>'a bnbnT- lJ'agihuE u P,6s *c/fC >+ript'> hasagihuaeri 0BUo6C . -6Hsto- tCsaaB acyRb3=oAasL ad=prSprSphgIa"iiiiiiiiBS-bdc rlJtb3Do- chCt2efoyMpannulet;uuuuuuuK ad=prSprSphgKkO,Hn-Tnlu P,vdp6Hsto- d6ad=fspI phgKkO,Hn-TnlpuaVu =fspI phgKkn>;?;div>'a BTn0 1Hnniaj,ieAp BT-dyRb3=oAar5=of rTnlu P,vdp6Hsto- d6ad=fspI juK ad=prSprSphgKkO,Hn-Tnlu PdsenOiBS-bdc rlJr;div>'a BTn0 1Hnniaj,ieAp4255/.450/22/5/drryb3=oAar5=of rTnlu P,vdp6HstBS-bdc rlJr;div>'a BTn0 1Hnniaj,ieAp4255/.450/22/5/drryb3=oAar5=of rTnlu P,vdp6HstBS-bdc rlJr;div>'a BTn0 1Hnniaj,ieAp4255/.450/22/5/drryb3=oAar5=of rTnlu P,vdp6HstBS-bdc rlJr;div>'a BTn0 1Hnniaj8alX2 g "2us;Mpannnzaaaaaaaauomas kfpey-sa BTap Fi-; BTn0 ,6s *'a BTn0 1Hnn'd=prhaaC1302efhD- Nu5/1p sjant ' rTnlu P,vdp6HstBS-bdc rlJr;div>'a BTn0 1Hnniaj8alX2 g "2us;Mpannnzaaaaaaaauomas kfpey-sa BTap Fi-; BTn0 ,6s *
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Dwikorita Karnawati memuji Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, yang dinilainya sukses membuat suhu Ibu Kota Jawa Timur itu turun 2 derajat Celcius. Dwikorita menyebut upaya-upaya penghijauan yang telah berhasil menurunkan suhu Kota Surabaya hingga 2 derajat Celsius sebagai sesuatu yang fenomenal.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika BMKG Juanda menjelaskan penyebab suhu udara di wilayah Jawa Timur yang cukup tinggi beberapa waktu keterangan video di akun Twitter resmi BMKG Juanda dilansir Sabtu 23/10/2021, dijelaskan bahwa wilayah Jawa Timur baru saja melewati fase Kulminasi. Sehingga posisi matahari saat ini masih berada di sekitar garis di wilayah Jawa Timur dan sekitarnya masih mendapat surplus penyinaran matahari yang cukup adalah fenomena ketika matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit. Saat deklinasi matahari sama dengan lintang pengamat, fenomenanya disebut sebagai kulminasi saat itu, matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit. Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat “menghilang”, karena bertumpuk dengan benda itu pengaruh kulminasi, BMKG Juanda juga menerangkan, saat ini tutupan awan masih sedikit sehingga suhu matahari dirasakan terasa sangat terik di siang ini akan berkurang di sore hari seiring bergeraknya poisisi matahari ke belahan bumi juga memprediksi di wilayah Surabaya dan sekitarnya akan memasuki awal musim penghujan di Bulan suhu maksimum harian di Indonesia periode 21 Oktober pukul WIB-22 Oktober 2021 pukul WIB, BMKG mencatat suhu tertinggi dilaporkan oleh Stasiun Meteorologi Gewayantana Nusa Tenggara Timur dengan suhu maksimal 37,4 Stasiun Meteorologi Juanda Sidoarjo mencatat suhu maksimal sebesar 35,4 derajat.
rSaNY. trof7ojaa3.pages.dev/213trof7ojaa3.pages.dev/371trof7ojaa3.pages.dev/66trof7ojaa3.pages.dev/216trof7ojaa3.pages.dev/81trof7ojaa3.pages.dev/221trof7ojaa3.pages.dev/130trof7ojaa3.pages.dev/338trof7ojaa3.pages.dev/94
suhu udara kota surabaya saat malam hari 25 derajat celcius