Dalamtuntunan Islam seperti Al-Qur'an dan Hadits, bab demokrasi sesungguhnya memang tidak banyak dibahas dan yang menjelaskan secara rinci. Belum ditemukan pula hukum islam yang berhubungan secara langsung mengatakan tentang demokrasi sendiri itu bagaimana mestinya. Tapi, bukan berarti Islam melupakan masalah ketata-negaraan ini. Senin, September 11, 2017 Budaya bermusyawarah perlu dilestarikan dan dibudidayakan. Hal itu karena akan membentuk sikap saling menghargai, toleran, dan juga perilaku demokratis. Bahkan Al-Quran dan hadis sangat menganjurkan umat Islam untuk selalu bermusyawarah saat menghadapi permasalahan bersama. Selain itu, Rasulullah Saw. dan para sahabat pun selalu melaksanakan musyawarah agar semua permsalahan terselesaikan dengan baik. Berikut adalah ayat-ayat al-Qur'an dan hadis-hadis yang berisi tentang perintah bermusyawarah demokrasi A. Ayat-Ayat tentang Musyawarah Budaya Demokratis 1. Q. S. Ali Imran 159 فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الأمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ Artinya “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” Ali Imran 159 Isi kandungan Ayat sebagaimana dijelaskan dalam tafsir Fi Dzilalil Quran karya Sayid Qutub Dalam menghadapi semua masalah harus dengan lemah lembut melalui jalur musyawarah untuk mufakat, tidak boleh dengan hati yang kasar dan perilaku kekerasan. Mengutamakan musyawarah untuk mufakat dalam menyelesaikan setiap urusan. Apabila telah dicapai suatu kesepakatan, maka semua pihak harus menerima dan bertawakal menyerahkan diri dan segala urusan kepada Allah. Allah mencintai hamba-hambanya yang bertawakkal. 2. asy-Syura 38 وَالَّذِينَ اسْتَجَابُوا لِرَبِّهِمْ وَأَقَامُوا الصَّلاةَ وَأَمْرُهُمْ شُورَى بَيْنَهُمْ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ Artinya “Dan bagi orang-orang yang menerima mematuhi seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka diputuskan dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.” QS Asy Syura 38 Isi Kandungan Ayat sebagaimana dijelaskan tafsir Quran Karim karya Mahmud Yunus Perintah kepada setiap muslim untuk bertakwa kepada Allah. Perintah Allah kepada setiap muslim untuk mendirikan Shalat. Menggunakan jalur musyawarah untuk mufakat dalam menyelesaikan setiap perkara. Menafkahkan sebagian rizki kita kepada orang-orang yang tidak mampu. B. Hadis-Hadis tentang Pentingnya Bermusyawarah Hidup Demokratis 1. Hadis pertama yang diriwayatkan imam Ibnu Majah إِذَا اسْتَشَارَ أَحَدُكُمْ أَخَاهُ فَلْيُسر عَلَيْهِ رواه ابن ماجه Apabila salah seorang kamu meminta bermusyawarah dengan saudaranya, maka penuhilah. HR. Ibnu Majah 2. Hadis kedua yang diriwayatkan imam Thabari تَشَاوَرُوا الْفُقَهَاء وَالْعَابِدِيْنَ وَلاَ تَجْعَلُوْنَهُ بِرَأْيٍ خَاصَّةٍ رواه الطبرانى Bermusyawarahlah kalian dengan para ahli fikih dan ahli ibadah, dan janganlah hanya mengandalkan pendapat otak saja HR. Ath-Thabrani 3. Hadis ketiga yang diriwayatkan imam Ahmad قال رسول الله صلّ الله عليه و سلم لِآ بى بكر و عمر لَوِ اجْتَمَعْتُمَا فِىْ مَشُوْرَةٍ مَا اخْتَلَفْتُكُمَا رواه أحمد Rasulullah SAW. berkata kepada Abu Bakar dan Umar, “Apabila kalian berdua sepakat dalam musyawarah, maka aku tidak akan menyalahi kamu berdua 4. Hadis keempat yang diriwayatkan imam Tirmizi مَا رَأَيْتُ أَحَدًا أَكْثَرَ مَشُوْرَةٍ لِاَصْحَابِهِ مِنْ رَسُوْلِ الله صلّى الله عليه و سلم Saya tidak pernah melihat seseorang yang paling banyak musyawarah dengan sahabatnya dibanding Rasulullah SAW. HR. Tirmidzi Manfaat Bermusyawarah dan Contoh Perilaku Suka Bermusyawarah atau Hidup Demokratis Musyawarah atah juga bisa disebut denan hidup demokratis memiliki banyak manfaat, diantaranya adalah sebagai berikut Melalui musyawarah, dapat diketahui kadar akal, pemahaman, kadar kecintaan, dan keikhlasan terhadap kemaslahatan umum Sesungguhnya akal manusia itu bertingkat-tingkat, dan jalan nalarnya pun berbeda-beda. Oleh karena itu, di antara mereka pasti mempunyai suatu kelebihan pandangan dibanding yang lain dan sebaliknya, sekalipun di kalangan para pembesar. Sesungguhnya pendapat-pendapat dalam musyawarah diuji keakuratannya. Setelah itu, dipilihlah pendapat yang sesuai baik dan benar Di dalam musyawarah, akan tampak bersatunya hati untuk mensukseskan suatu upaya dan kesepakatan hati. Dalam hal itu, memang, sangat diperlukan untuk suksesnya masalahnya masalah yang sedang dihadapi. Adapun contoh perilaku suka bermusyawarah atau hidup demokratis dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut 1. Menerima Perlakuan yang Demokratis dari Orang Lain, contohnya menerima kritikan dengan lapang dada, menghargai pendapat dari orang lain, menyampaikan pendapat secara arif dan bijaksana, menghargai makna dialog dengan tidak mendominasi suatu pembicaraan, menerima dan melaksanakan hasil keputusan dengan penuh tanggung jawab. 2. Berperilaku Demokratis kepada Orang Lain, contohnya tidak suka memaksakan kehendak, tidak suka memotong pembicaraan orang lain, tidak bersikap egois, akomodatif terhadap kepentingan umum, lebih mengutamakan kemampuan nalar dan akal sehat dalam berpendapat, santun dan tertib dalam memberikan pendapat dan gagasan, peduli terhadap kemajuan bangsa dan negara. HELLO... Sudahkah kalian membiasakan hidup demokratis yang dibuktikan dengan suka bermusyawarah? Yuk, kita biasakan perilaku tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Apalagiajaran Islam dalam Al-Quran dan hadis telah menjelaskan detail mengenai hubungan dengan lawan jenis yang dilakukan dengan baik dan sesuai syariat Islam. Ada banyak sekali hadis tentang pacaran yang penting untuk direnungi oleh setiap umat Islam sebagai pegangan dalam menemukan pasangan hidup. Tuntutan yang diajarkannya baik dari Quran
Origin is unreachable Error code 523 2023-06-15 004958 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d76d0dd7e3b1afd • Your IP • Performance & security by Cloudflare
Hadisdi atas menjelaskan bahwa menurut pandangan para sahabat, Rasulullah saw adalah orang yang paling suka bermusyawarah. Namun demikian, pro dan kontra tentang demokrasi dalam Islam masih terus berlanjut. Oleh karena itu, untuk mempertajam analisis kalian dalam menyikapi konsep demokrasi, ada baiknya kalian mengenali lebih lanjut dilihat dari sisi manapun agama dan demokrasi memang sangatlah berbeda. Agama bersumber dari wahyu sedangkan demokrasi bersumber dari pergulatan nalar pikir manusia. Maka agama mempunyai ketentuan dan wilayahnya begitu, tidak ada halangan jika keduanya saling berdampingan. Dalam Al-Qur’an sendiri terdapat banyak sekali ayat yang berhubungan dengan prinsip demokrasi, diantaranya sebagai berikut1. Tentang MusyawarahAl-Qur’an Surat Ali Imran Ayat 159فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ ٱلْقَلْبِ لَٱنفَضُّوا۟ مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَٱعْفُ عَنْهُمْ وَٱسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى ٱلْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُتَوَكِّلِينَ“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya”Al-Qur’an Surat Asy-Syura Ayat 38وَالَّذِينَ اسْتَجَابُوا لِرَبِّهِمْ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَمْرُهُمْ شُورَىٰ بَيْنَهُمْ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ“Dan bagi orang-orang yang menerima mematuhi seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka diputuskan dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka”2. Tentang KeadilanAl-Qur’an Surat Al-Maidah Ayat 8يَٰأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا كُونُوا قَوَّٰمِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِٱلْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَـَٔانُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ ٱعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَٱتَّقُوا ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan kebenaran karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”Al-Qur’an Surat Asy-Syura Ayat 15فَلِذَٰلِكَ فَادْعُ ۖ وَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ ۖ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ ۖ وَقُلْ آمَنْتُ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنْ كِتَابٍ ۖ وَأُمِرْتُ لِأَعْدِلَ بَيْنَكُمُ ۖ اللَّهُ رَبُّنَا وَرَبُّكُمْ ۖ لَنَا أَعْمَالُنَا وَلَكُمْ أَعْمَالُكُمْ ۖ لَا حُجَّةَ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ ۖ اللَّهُ يَجْمَعُ بَيْنَنَا ۖ وَإِلَيْهِ الْمَصِيرُ“Maka karena itu serulah mereka kepada agama ini dan tetaplah sebagai mana diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka dan katakanlah “Aku beriman kepada semua Kitab yang diturunkan Allah dan aku diperintahkan supaya berlaku adil diantara kamu. Allah-lah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu amal-amal kamu. Tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu, Allah mengumpulkan antara kita dan kepada-Nya-lah kembali kita”3. Tentang PersamaanAl-Qur’an Surat Al-Hujurat Ayat 13يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”4. Tentang AmanahAl-Qur’an Surat An-Nisa’ Ayat 58إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ ۚ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan menyuruh kamu apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat”5. Tentang Kebebasan MengkritikAl-Qur’an Surat Ali Imran Ayat 104وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung”6. Tentang Kebebasan BerpendapatAl-Qur’an Surat An-Nisa’ Ayat 59يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul Nya, dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah Al Quran dan Rasul sunnahnya, jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama bagimu dan lebih baik akibatnya”Al-Qur’an Surat al-Nisa’ Ayat 83وَإِذَا جَاءَهُمْ أَمْرٌ مِنَ الْأَمْنِ أَوِ الْخَوْفِ أَذَاعُوا بِهِ ۖ وَلَوْ رَدُّوهُ إِلَى الرَّسُولِ وَإِلَىٰ أُولِي الْأَمْرِ مِنْهُمْ لَعَلِمَهُ الَّذِينَ يَسْتَنْبِطُونَهُ مِنْهُمْ ۗ وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ لَاتَّبَعْتُمُ الشَّيْطَانَ إِلَّا قَلِيلًا“Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan Ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya akan dapat mengetahuinya dari mereka Rasul dan Ulil Amri. Kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikut syaitan, kecuali sebahagian kecil saja di antaramu”Itulah ayat-ayat yang berhubungan dengan demokrasi. Sebenarnya masih banyak ayat-ayat yang menjelaskan bagaimana berdemokrasi yang baik, karena terkadang orang-orang mengartikan demokrasi adalah kebebasan yang mutlak sehingga keluar dari norma-norma di sini al-Qur’an berperan penting untuk menjadi pedoman hidup manusia agar dapat meraih kebahagiaan baik di dunia maupun di surga kelak. Ayatayat Alquran tentang demokrasi A. Ayat Tentang Musyawarah (Demokrasi) فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ ( أل عمران 159)

Ayat Alkitab Firman Tuhan yang Bicara Tentang DemokrasiDaftar Ayat Alkitab Tentang DemokrasiKumpulan Firman Tuhan LainnyaAyat Alkitab Firman Tuhan yang Bicara Tentang – Ayat Alkitab tentang demokrasi. Kebebasan berdemokrasi adalah sebuah keharusan di negara Indonesia. Masyarakat dibebaskan memilih pemimpin dan mengemukakan pendapat tanpa adanya paksaan dari pihak bagaimana sih pandangan Kristen tentang demokrasi? Tentu saja hal tersebut akan menjadi pelik ketika seseorang yang percaya tak menambah wawasan dalam pribadi mereka mengenai saja jawaban dari pertanyaan saudara ada di dalam Alkitab. Setiap ayat-ayat firman Tuhan yang menjelaskan tentang demokrasi menunjukkan kejelasan petunjuk bagaimana Anda harus bersikap dan yang masih ingin belajar banyak soal demokrasi dari ayat-ayat emas Alkitab, pada kesempatan ini kami akan membagikan beberapa daftar kumpulan ayat emas firman Tuhan tentang dengan adanya firman Tuhan dan ayat Alkitab tentang demokrasi, kita bisa menjadi makin paham dan mengerti bahwa demokrasi itu adalah hal yang penting untuk Ayat Alkitab Tentang DemokrasiTanpa banyak basa basi kembali, langsung saja silahkan simak pembahasan lengkapnya mengenai daftar ayat emas Alkitab dan firman Tuhan tentang demokrasi yang dirangkum dari berbagai sumber disuruh beberapa orang Farisi dan Herodian kepada Yesus untuk menjerat Dia dengan suatu pertanyaan. Orang-orang itu datang dan berkata kepada-Nya “Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur, dan Engkau tidak takut kepada siapapun juga, sebab Engkau tidak mencari muka, melainkan dengan jujur mengajar jalan Allah dengan segala kejujuran. Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak? Haruskah kami bayar atau tidak?” Tetapi Yesus mengetahui kemunafikan mereka, lalu berkata kepada mereka “Mengapa kamu mencobai Aku? Bawalah ke mari suatu dinar supaya Kulihat!” Lalu mereka bawa. Maka Ia bertanya kepada mereka “Gambar dan tulisan siapakah ini?” Jawab mereka “Gambar dan tulisan Kaisar.” Lalu kata Yesus kepada mereka “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah! ” Mereka sangat heran mendengar 1213-17Berkatalah aku kepada mereka “Kamu lihat kemalangan yang kita alami, yakni Yerusalem telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar. Mari, kita bangun kembali tembok Yerusalem, supaya kita tidak lagi dicela.”Nehemia 217Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong, yang harapannya pada TUHAN, Allahnya Dia yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya; yang tetap setia untuk selama-lamanya, yang menegakkan keadilan untuk orang-orang yang diperas, yang memberi roti kepada orang-orang yang lapar. TUHAN membebaskan orang-orang yang terkurung, TUHAN membuka mata orang-orang buta, TUHAN menegakkan orang yang tertunduk, TUHAN mengasihi orang-orang benar. TUHAN menjaga orang-orang asing, anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik 1465-9Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih. Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!” Tetapi jikalau kamu saling menggigit dan saling menelan, awaslah, supaya jangan kamu saling 513-15Kumpulan Firman Tuhan LainnyaSelain mengenai ayat emas Alkitab tentang demokrasi, kami juga telah banyak membahas tentang berbagai kumpulan firman Tuhan dan ayat emas Alkitab tentang hal-hal lain dalam kehidupan. Simak di Ayat Alkitab Tentang Berbagi BerkatDaftar Ayat Alkitab Tentang Kekuatan DoaAyat Alkitab Tentang Cinta Kepada PacarAkhir KataDemikianlah pembahasan singkat mengenai ayat alkitab yang membahas tentang demokrasi. Anda juga bisa membagikan kumpulan daftar ayat-ayat emas Alkitab tentang demokrasi ini ke media sosial Rohani yang Cocok untuk Saat TeduhPerbedaan Gereja Karismatik dengan ProtestanTanggung Jawab Suami Istri dalam Agama Kristen

HadistTentang Berpikir Kritis Dan Sikap Demokratis Secara garis besar surah ali imran ayat 190 191 menjelaskan tentang. Al qur an dan hadis tentang berpikir kritis dan bersikap demokratis. Berpikir kritis didefinisikan beragam oleh para pakar.
Mengenai hukum terkait demokrasi dalam Islam, kami sadari memang terjadi polemik akan hal tersebut. Namun sebagai mukmin yang baik, seyogyanya kita tetap mencari pendapat yang kuat mengenai status hukum demokrasi menurut Islam. Hal ini agar kita punya hujjah pada saat di akhirat kelak. Lalu seperti apakah sebenarnya hukum syari’ tentang demokrasi?. Untuk lebih jelasnya, mari kita simak penjelasan singkat dari artikel yang berjudul asli “Ulasan Hukum Demokrasi dalam Islam, Dilengkapi Dalil Al Quran dan Hadist” ini. Demokrasi, foto Pertanyaan Umat Islam pada masa sekarang ini digempur oleh berbagai pemahaman yang salah dan keyakinan batil yang dimasukkan ke agama kita yang lurus; dan yang bertentangan dan berbenturan dengan akidah islamiyah dari segala sisi, seperti demokrasi yang batil. Masalah yang berbahaya bagi kita, bahwa sebagian kaum Muslimin di Indonesia beranggapan demokrasi berasal dari Islam. Mereka berargumentasi dengan dalil-dalil syara’ dari al-Quran dan as-Sunnah dengan pemahaman yang sesat dan berpura-pura dalam menggunakan dalil-dalil ini. Apa pandangan Anda ya syaikhuna tentang demokrasi?Bagaimana melepaskan diri dari permasalahan berbahaya ini?Saya ingin menulis buku seputar masalah ini. Bagaimana pandangan Anda? Saya mohon nasihat terkait hal ini. Jawab Demokrasi berarti kedaulatan rakyat dan itu adalah menetapkan syariat selain Allah SWT. Yakni menghalalkan dan mengharamkan, selain Allah SWT. Demokrasi menurut sebagian orang, foto Padahal Allah SWT berfirman إِنِ الْحُكْمُ إِلَّا لِلَّهِ يَقُصُّ الْحَقَّ وَهُوَ خَيْرُ الْفَاصِلِينَ Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah. Dia menerangkan yang sebenarnya dan Dia Pemberi keputusan yang paling baik. TQS al-An’am [6] 57 Dan di dalam hadits yang mulia yang telah dikeluarkan oleh ath-Thabarani di Mu’jam al-Kabîr dari Adi bin Hatim, ia berkata أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَفِي عُنُقِي صَلِيبٌ مِنْ ذَهَبٍ، فَقَالَ يَا عَدِيُّ اطْرَحْ هَذَا الْوَثَنَ مِنْ عُنُقِكَ»، فَطَرَحْتُهُ فَانْتَهَيْتُ إِلَيْهِ وَهُوَ يَقْرَأُ سُورَةَ بَرَاءَةَ فَقَرَأَ هَذِهِ الْآيَةَ اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللهِ حَتَّى فَرَغَ مِنْهَا، فَقُلْتُ إنَّا لَسْنَا نَعْبُدُهُمْ، فَقَالَ أَلَيْسَ يُحَرِّمُونَ مَا أَحَلَّ اللهُ فَتُحَرِّمُونُهُ، ويُحِلُّونَ مَا حَرَّمَ اللهُ فَتَسْتَحِلُّونَهُ؟» قُلْتُ بَلَى، قَالَ فَتِلْكَ عِبَادَتُهُمْ» Aku datang kepada Nabi saw dan di leherku tergantung salib terbuat dari emas. Maka Nabi saw bersabda ya Adi campakkan berhala itu darimu! Maka aku campakkan dan aku berhenti kepada beliau dan beliau membaca surat at-Taubah, beliau membaca ayat ini “Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah dan juga mereka mempertuhankan Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.” TQS at-Tawbah [9] 31 hingga selesai. Lalu aku katakan “sungguh kami tidak menyembah mereka.” Maka Nabi saw bersabda “bukankah mereka mengharamkan apa yang telah dihalalkan oleh Allah lalu kalian pun mengharamkannya, dan mereka menghalalkan apa yang telah dihalalkan oleh Allah lalu kalian pun menghalalkannya?” Aku katakan “benar”. Beliau bersabda “maka itulah ibadah mereka”. Ilustrasi demokrasi, sumber unsplash Karena itu, siapa saja yang menetapkan syariah, selain Allah, dia berdosa amat sangat besar. Jadi demokrasi dari aspek ini merupakan sistem kufur, sebab menjadikan penetapan syariah milik manusia dan bukan milik Rabbnya manusia. Dan dari sisi lain, demokrasi mengatakan empat kebebasan kebebasan akidah, kebebasan berfikir, kebebasan kepemilikan, dan kebebasan kepribadian. Demokrasi memperbolehkan seseorang untuk berkeyakinan apa saja yang dia kehendaki. Ia juga boleh mengganti agamanya sesukanya. Ia boleh mengatakan pendapat yang dia inginkan hingga meski seandainya itu menikam hal-hal yang disucikan… Ia juga boleh memiliki apa saja dengan cara halal maupun haram. Ia boleh hidup serumah dengan melakukan zina selama kedua pihak rela. Ini merupakan perkara yang haram dalam Islam. Murtad adalah haram. Zina adalah haram. Memiliki sesuatu dengan cara-cara yang tidak disyariatkan adalah haram. Mencaci dan memaki juga adalah haram. Begitulah, demokrasi dengan konsep kebebasannya juga merupakan sistem yang kufur, sebab itu berarti melepaskan diri dari keterikatan terhadap hukum-hukum syara’. Baca Juga Mungkinkah dari Demokrasi Lahir UU Islami? Berikut Penjelasannya Ada buku “Demokrasi Sistem Kufur”. Di dalamnya ada perincian masalah demokrasi dan penjelasan demokrasi sebagai sistem kufur. Sebagai penutup, saya ucapkan salam kepada Anda. Saya berdoa memohon pertolongan dan taufik dalam apa yang Anda tulis agar menjadi kebaikan untuk Islam dan kaum Muslimin. Sadaramu Atha’ bin Khalil Abu ar-Rasytah 20 Rajab 1434 / 30 Mei 2013 Terimakasih sudah membaca artikel yang berjudul “Ulasan Hukum Demokrasi dalam Islam, Dilengkapi Dalil Al Quran dan Hadist”. Kami dari telah menambahkan gambar, link, featured image, perbaikan alenia, perbaikan pada judul dan pemberian pembuka serta penutup agar lebih menarik. Jika artikel ini dirasa bermanfaat, silahkan share melalui sosial media. Jazakumullah khair. Catatan kaki Sumber Rangkaian Jawaban asy-Syaikh al-Alim Atha’ bin Khalil Abu ar-Rasytah Amir Hizbut Tahrir atas Berbagai Pertanyaan di Akun Facebook Beliau Jawab Soal tentang Demokrasi Kepada Irfan Abu Naveed AyatDan Hadist Mengenai Demokrasi ( Dengan Nama Allah, Yang Maha Pemurah, Lagi Maha Penyayang ) A . Ayat-Ayat Al Qur'an Yang Mengandung Nilai-Nilai Demokrasi ! Q.S. Al Hujurat Ayat 13 '. Dosen Pengampu Mukh. Nursikin, Kelompok 8 Hayya Ulma Azra 13410145 Arlieza Nurcahyani 13410146 Khotimah 13410147 Siti Shofiyana 13410156 Kelas PAI-D JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2013/2014 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT kerena atas berkah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “PERSPEKTIF AL-QUR’AN DAN HADITS TENTANG DEMOKRASI” ini tepat waktu. Makalah yang kami buat ini berisi tentang pembahasan ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits tentang demokrasi.. Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mengambil materi dari buku-buku yang berkaitan dengan masalah-masalah demokrasi dalam Islam, terutama yang berkaitan dengan Al-Qur’an dan Hadits. Kami menyadari jika makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi penyusunan maupun materinya. Untuk itu, kami sangat mengharapkan saran pembangun untuk memperbaiki makalah ini. Semoga apa yang kami sampaikan dalam makalah ini bisa menjadi ilmu baru bagi kalian semua. Amin. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Yogyakarta, 11 Desember 2013 Penulis BAB I PENDAHULUAN Agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW. datang tidak hanya membawa aqidah keagamaan atau ketentuan moral dan etika yang menjadi dasar masyarakat semata-mata. Akan tetapi Islam juga membawa syariat yang jelas mengatur manusia, perilakunya dan hubungan antara satu dengan yang lainnya dalam segala aspek; baik bersifat individu, keluarga, hubungan individu dengan masyarakat dan hubungan-hubungan yang lebih luas lagi. Sejarah memperlihatkan bahwa Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasul terakhir berhasil mendirikan suatu sistem pemerintahan, kemudian pengaruhnya berkembang ke seluruh penjuru dunia tanpa bantuan kekuasaan dan kekuatan banyak umat. Beliau berhasil menguasai pikiran, keyakinan dan jiwa umatnya, bahkan mengadakan revolusi berpikir dalam jiwa bangsa-bangsa, hanya berdasarkan Al-Qur’an yang setiap hurufnya telah menjadi hukum. Jadi, Islam memang bukan hanya merupakan sekadar sistem keagamaan. Islam juga mengatur masalah sistem politik, termasuk demokrasi. 2. Apa saja kaidah demokrasi dalam Islam? 3. Bagaimana Al-Qur’an mengkaji demokrasi? 4. Bagaimana Hadits membahas demokrasi? 1. Mengetahui makna demokrasi 2. Mengetahui ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan demokrasi 3. Mengetahui Hadits yang berkaitan dengan demokrasi BAB II PEMBAHASAN Secara teoritis banyak orang menganggap bahwa demokrasi adalah usaha untuk menghormati hak-hak inndividu, karena di negara-negara liberal maupun komunis disaksikan keruntuhan ketiranian, lalu diusahakanlah pemerintahan rakyat dengan berbagai pola dan model yang berkembang pada masing-masing sistem politik pemerintahan. Demos berarti rakyat dan cratein berarti kekuasaan atau kedaulatan. Dengan demikian demokrasi berarti keadaan di mana dalam sistem pemerintahannya kedaulatan berada di tangan rakyat. B. Demokrasi dan Al-Qur’an Kelakuan sistem pemerintahan yang meniadakan demokrasi, memang membuat terjaminnya persatuan dan kesatuan bangsa, tetapi keadaan ini dinilai sebagai absolut dan tirani yang buruk bagi peradaban. Elit pemerintahan sulit diterobos kecuali hukum alam sunatullah yang memusnahkan. Sebagaimana disampaikan oleh Ibn Khaldun dalam buku beliau yang terkenal Muqaddimah, bahwa umur kekuasaan seperti umur manusia juga, ada yang panjang dan ada pula yang pendek, tetapi sudah tentu pasti akan berakhir, baik secara perlahan maupun secara tragis. Komunisme kita lihat hanya bertahan 70 tahun setelah itu hampir di seluruh negeri mengalami kemunduran. Pendemokrasian bila ditujukan untuk kebebasan individu, juga berakibat tidak baik; karena segala orang yang berjiwa propinsialisme kedaerahan dan membanggakan firqah-firqahnya cenderung sulit diatur, kurang etis dengan sentralnya. Adapun petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh ayat-ayat Al-Qur’an terhadap baik desentralisasi maupun sentralisasi sangat jelas, yaitu Allah memfirmankan bahwa sebenarnya pemisahan-pemisahan kedaerahan yang berlebihan tidak disenangi Allah SWT Al-Malikul Mulk. Begitu juga pemusatan kekuasaan yang berlebihan juga tidak disukai Allah SWT, karena akan menimbulkan keangkuhan, kesombongan dan semena-mena, kendati sebenarnya pertanggunngjawaban itulah yang dituntut. Al-Qur’an datang sebagai petunjuk Allah SWT dan sudah dibuktikan bahwa Al-Qur’an adalah benar-benar wahyu dari Allah, tidak dapat dipungkiri lagi bahwa Allah itu Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu, Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan dan tiada seorang pun yang setara dengan Dia QS. Al-Ikhlas dan Firman-Nya adalah petunjuk. Petunjuk dan peringatan dalam Firman Allah itu terkumpul dalam Al-Qur’an, dan untuk seluruh umat manusia bangsa-bangsa sebagaimana ayat-ayat berikut ini وما هو إلا ذكر للعالمين Artinya “Al-Qur’an itu tiada lain hanyalah peringatan bagi seluruh umat bangsa-bangsa.” QS. Al-Qalam ayat 52 إن هو إلا ذكر للعالمين Artinya “Sesungguhnya Al-Qur’an itu adalah peringatan bagi seluruh umat bangsa-bangsa.” QS. Shaad ayat 87 Apa kata Al-Qur’an tentang desentralisasi yang berlebih-lebihan, yang akibatnya mempunyai resiko daerah-daerah menjadi terbagi-bagi? يا أيها الذين آمنوا أطيعوا الله وأطيعوا الرسول وأولي الأمر منكم فإن تنازعتم في شيء فردوه إلى الله والرسول إن كنتم تؤمنون بالله واليوم الآخر ذلك خير وأحسن تأويلا Artinya “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul Nya, dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah Al Qur'an dan Rasul sunnahnya, jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama bagimu dan lebih baik akibatnya.” QS. An-Nisaa’ ayat 59 واعتصموا بحبل الله جميعا ولا تفرقوا..... Artinya “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali agama Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai......” QS. Ali-Imran ayat 103 ولا تكونوا كالذين تفرقوا واختلفوا من بعد ما جاءهم البينات وأولئك لهم عذاب عظيم Artinya “Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat.” QS. Ali-Imran ayat 105 ما لكم لا تناصرون Artinya “Kenapa kamu tidak tolong-menolong?” QS. Ash-Shaffaat ayat 25 Sekarang bila kita melaksanakan sentralisasi yang berlebih-lebihan, untuk memperkuat kekuasaan, maka mesti diingat bahwa kekuasaan itu sebenarnya milik Allah, sedangkan manusia tidak kekal. ....إن العزة لله جميعا هو السميع العليم Artinya “Sesungguhnya kekuasaan itu seluruhnya adalah kepunyaan Allah. Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” QS. Yunus ayat 65 Sebagai contoh kita lihat bagaimana Nabi Sulaiman as. yang begitu besar kekuasaanya bersyukur. قال الذي عنده علم من الكتاب أنا آتيك به قبل أن يرتد إليك طرفك فلما رآه مستقرا عنده قال هذا من فضل ربي ليبلوني أأشكر أم أكفر ومن شكر فإنما يشكر لنفسه ومن كفر فإن ربي غني كريم Artinya “Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al Kitab "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip". Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata "Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari akan nikmat-Nya. Dan barang siapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk kebaikan dirinya sendiri dan barang siapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia".” QS. An-Naml ayat 40 Dengan cara mensyukuri nikmat memperoleh kekuasaan ini menjadi pelajaran bagi kita bahwa kalau tidak demikian pembentukan-pembentukan elit politik yang tidak tergoyahkan tersebut akan menimbulkan kesombongan dan semena-mena. من فرعون إنه كان عاليا من المسرفين Artinya “Sesungguhnya dia adalah orang sombong, salah seorang dari orang-orang yang melampaui batas.” QS. Ad-Dukhaan ayat 31 Karena segala apa yang kita perbuat akan dituntut pertanggungjawabannya. كل نفس بما كسبت رهينة Artinya “Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya.” QS. Al-Muddatsir ayat 38 C. Kaidah-Kaidah Demokrasi Kaidah-kaidah demokrasi ini berkaitan dengan kepemimpinan suatu negara. Pemimpin suatu negara haruslah orang yang mampu mengayomi rakyatnya dengan benar, serta memiliki sikap yang menjadi panutan rakyatnya. Terdapat bebarapa hal yang menjadi kaidah-kaidah demokrasi, antara lain Kaidah ini mengacu pada hakikat persamaan manusia di depan Allah SWT, yang mana semua manusia kedudukannya sama. Setiap manusia berhak menyuarakan pendapatnya, aspirasinya, tanpa ada dominasi dari seseorang maupun kelompok lain. Yang membedakan manusia yang satu dengan yang lainnya adalah tingkat keimanannya. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Hujurat ayat 13 يا أيها الناس إنا خلقناكم من ذكر وأنثى وجعلناكم شعوبا وقبائل لتعارفوا إن أكرمكم عند الله أتقاكم إن الله عليم خبير Artinya “Wahai manusia! Sungguh, Kami elah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti.” QS. Al-Hujurat13 Ayat ini turun sebagai penegasan bahwa dalam Islam tidak ada diskriminasi, yang paling mulia adalah yang paling bertakwa. Ada kalanya dalam suatu kepentingan, orang-orang banyak menemukan perbedaan pendapat. Allah menjelaskan dalan surat Ali-Imran ayat 159 mengenai masalah perbedaan pendapat ini, yaitu dengan cara bermusyawarah. Musyawarah dilakukan sebagai cara untuk mengambil keputusan dengan cara yang baik dan benar, dengan tidak memaksa pendapat masing-masing. Musyawarah ini telah diterapkan oleh Rasulullah SAW pada masa kepemimpinannya. Firman Allah dalam surat Asy-Syura ayat 38 والذين استجابوا لربهم وأقاموا الصلاة وأمرهم شورى بينهم ومما رزقناهم ينفقون Artinya “dan bagi orang-orang yang menerima mematuhi seruan Tuhan dan melaksanakan Shalat, sedang urusan mereka diputuskan dengan msyawarah antara mereka; dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.” QS. Asy-Syura38 Firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 159 فبما رحمة من الله لنت لهم ولو كنت فظا غليظ القلب لانفضوا من حولك فاعف عنهم واستغفر لهم وشاورهم في الأمر فإذا عزمت فتوكل على الله إن الله يحب المتوكلين Artinya “Maka berkat rahmat Allah engkau Muhammad berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau besikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.” QS. Ali Imran I59 Allah berfirman dalam surat An-Nisa ayat 58 إن الله يأمركم أن تؤدوا الأمانات إلى أهلها وإذا حكمتم بين الناس أن تحكموا بالعدل إن الله نعما يعظكم به إن الله كان سميعا بصيرا Artinya “Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh, Allah adalah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar dan Maha Melihat.” QS. An-Nisa58 Persoalan amanah ini terkait dengan sikap adil seperti ditegaskan Allah SWT dalam Surat an-Nisa’58. Seorang pemimpin yang sudah dipercaya oleh rakyatnya untuk menjadi kepala negara maupun kepala pemerintahan, sudah seharusnya melaksanakan segala amanah yang telah dilimpahkan kepadanya. Amanah ini yang akan menjadi tangung jawabnya di akhirat kelak. Bersamaan dengan sebuah amanah, tanggung jawab merupakan sikap atau hal yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Hal ini berkenaan dengan tugasnya sebagai pemimpin rakyat, yang mana tanggung jawabnya meliputi tanggung jawab kepada rakyat dan juga tanggung jawab kepada Allah SWT. vi. Al-Hurriyah atau Kebebasan Maksud kebebasan di sini sama dengan kesetaraan. Baik Rakyat maupum pemimpin, masing-masing mempunyai hak dan kewajibannya. Tentunya dengan porsi yang berbeda-beda. Kebebasan ini tentulah harus ada batasan-batasannya. Pemimpin tidak boleh semena-mena terhadap rakyatanya, begitu juga sebaliknya. Keduanya harus berkerja sama untuk membangun sebuah demokrasi yang kuat, dimana tidak ada kesemena-semenaan’ suatu kelompok tertentu. D. Hadits yang Berkaitan dengan Demokrasi عَنْ اَبِيْ هُرَيْرَ ةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَا لَ قَا لّ رَسُوْ لُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَلْمُسْتَشَا رُ مُؤْ تَمَنٌ. روا ه التر مذ ي و ابو داوود Artinya “Dari Abu Hurairah RA berkata Rasulullah SAW pernah bersabda “Musyawarah adalah dapat dipercaya.”” HR. Tirmidzi dan Abu Daud إإذا استشا أحدكم أخاه فليسر عليه ابن ماجه Artinya “Apabila salah seorang dari kamu meminta bermusyawarah dengan saudaranya maka penuhilah.” HR. Ibnu Majah ما راءيت أحدا أكثر مشورة لِاصحابه من رسول الله صلّ الله عليه و سلم Artinya “Saya tidak pernah melihat seseorang yang paling banyak bermusyawarah dengan sahabatnya kecuali Rasulullah SAW.” HR. Tirmidzi BAB III ANALISIS Dalam tuntunan Islam seperti Al-Qur’an dan Hadits, bab demokrasi sesungguhnya memang tidak banyak dibahas dan yang menjelaskan secara rinci. Belum ditemukan pula hukum islam yang berhubungan secara langsung mengatakan tentang demokrasi sendiri itu bagaimana mestinya. Tapi, bukan berarti Islam melupakan masalah ketata-negaraan ini. Banyak ayat-ayat atau dalil-dalil yang isinya menuju masalah ini, terutama perihal musyawarah. Suatu demokrasi selalu berkaitan dengan musyawarah. Hal ini merujuk pada keikut- sertaan rakyat dalam sistem pemerintahan. Musyawarah ini juga merupakan kaidah demokrasi yang utama. Musyawarah ini didasarkan pada surat Ali-Imran ayat 159 dan surat Asy-Syura ayat 38. Kedua ayat ini membahas tentang sebuah tindakan yang dilakukan oleh suatu kaum mengenai hal apa yang harus mereka lakukan saat diantara mereka ada sebuah perbedaan pendapat. Saat tidak ditemukan keputusan, mereka pun juga harus berpedoman pada Al-Qur’an dan Hadits. Islam tidak menganut demokrasi karena demokrasi sangat berbeda dengan islam, tidak ada hukum atau ketetapan islam yang berasal dari Al-Qur’an, Hadist maupun hukum lain yang berpedoman atau diputuskan berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits tersebut yang menyatakan tentang demokrasi secara langsung. Karena demokrasi itu dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat, jika rakyat sepakat maka selesailah sudah. Sedangkan islam menjalankan dan memutuskan sesuatu berdasarkan hukum dan ketetapan Al-Qur’an, Hadist, serta hukum dan ketetapan lainnya yang diputuskan manusia yang juga berdasarkan Al-Qur’an dan Hadist. Dalam demokrasi barat, umat memegang kekuasaan tertinggi. Tetapi dalam Islam, kekuasaan rakyat tidak bersifat mutlak, melainkan terikat dengan ketentuan-ketentuan syari’at agama yang dipeluk oleh setiap individu dari rakyat tersebut. Rakyat tidak dapat bertindak melebihi batas-batas hukum tersebut. BAB IV PENUTUP Demokrasi merupakan suatu bentuk kedaulatan atau kekuasaan yang subjek dan objeknya pada rakyat. Maksudnya, demokrasi berarti kedaulatan pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Dalam mencapai suatu kesepakatan perlu dilakukan sebuah musyawarah. Al-Qur’an membahas tentang musyawarah dalam surat Ali Imran ayat 159 dan Asy-Syura ayat 38. Kaidah-kaidah dalam demokrasi sejatinya berhubungan dengan masalah kepemimpinan suatu kaum atau negara. Kaidah-kaidah ini merupakan sifat dan sikap atau apa yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin tersebut. Di antara kaidah-kaidah itu antara lain; kesetaraan, musyawarah, mampu menjaga amanah dan adil, dll. Kaidah dalam demokrasi yang utama adalah musyawarah. Musyawarah berkaitan dengan pengambilan keputusan yang dilakukan secara berkelompok, guna mencapai suatu mufakat bagi kemaslahatan umat. Dalam musyawarah, setiap orang yang terlibat harus bersikap lembut serta mau mendengarkan anggota lainnya, sperti yang dilakukan Rasulullah SAW. Dalam hadits, sebenarnya tidak banyak yang membahas demokrasi. Tapi banyak hadits yang menyebut tentang musyawarah, yang mana merupakan bagian dari sebuah sistem demokrasi. DAFTAR PUSTAKA Syafiie, Drs. H. Inu Kencana. 1994. Ilmu Pemerintahan dan Al-Qur’an. Jakarta Bumi Aksara. _______________________. 1996. Al-Qur’an dan Ilmu Politik. Yogyakarta Rineka Cipta. Drs., Hadits-Hadits Politik. Yogyakarta Lesiska. Al-Qur’an dan Terjemahan. Shaleh, dkk. 2009. Asbabun Nuzul. BandungCV Penerbit Diponegoro. TafsirSurat As-Syura ayat 38, dalil demokrasi Penolakan terhadap sistem demokrasi pada umumnya karena kata "demokrasi" asing dalam ajaran Islam. Cikal bakal sistem itu lahir dari Eropa. Namun, sebagian lain yang menganggap bahwa demokrasi masih selaras dengan ajaran Islam juga tidak sedikit. Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang menekankan pada partisipasi publik dalam pengambilan keputusan politik. Konsep ini telah menjadi praktik umum di banyak negara modern, termasuk di dunia Islam. Namun, apa pandangan Islam tentang demokrasi? Apakah ada hadits yang menjelaskan tentang demokrasi dan bagaimana hadits itu bisa membantu kita memahami konsep demokrasi dalam kerangka Islam?Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan tentang hadits yang berkaitan dengan demokrasi dan pandangan Islam tentang kepemimpinan dan partisipasi publik. Kami juga akan membahas implikasi hadits ini terhadap demokrasi di dunia Islam. Mari kita mulai!Apa itu Hadits?Hadits adalah catatan lisan tentang perbuatan, ucapan, atau persetujuan Nabi Muhammad SAW. Hadits sangat penting dalam Islam karena memberikan panduan tentang perilaku dan ajaran Islam. Hadits juga dianggap sebagai sumber pengambilan keputusan dalam hukum itu Demokrasi?Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana kekuasaan politik dipegang oleh rakyat. Konsep ini menekankan pada partisipasi publik dalam pengambilan keputusan politik dan transparansi dalam proses pengambilan keputusan. Demokrasi modern berasal dari Yunani Kuno dan telah menjadi praktik umum di banyak negara di seluruh Islam, konsep kepemimpinan dan partisipasi publik juga sangat penting. Islam mengajarkan bahwa pemimpin harus diberikan otoritas yang adil dan bertanggung jawab, dan bahwa rakyat harus aktif dalam proses pengambilan keputusan. Namun, bagaimana pandangan Islam tentang demokrasi modern?Sebelum membahas hadits yang berkaitan dengan demokrasi, mari kita lihat beberapa hadits tentang kepemimpinan dalam Islam. Hadits-hadits ini memberikan panduan tentang karakteristik seorang pemimpin yang baik dalam kalian adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.”“The best among you are those who are the most beneficial to people.”“Seorang pemimpin adalah penggembala dan bertanggung jawab atas rakyatnya.”“A leader is a shepherd and is responsible for his flock.”“Pemimpin yang adil adalah cahaya di dunia dan di akhirat.”“A just leader is a light in this world and in the hereafter.”Hadits-hadits ini menunjukkan bahwa seorang pemimpin harus bertanggung jawab dan bermanfaat bagi rakyatnya. Seorang pemimpin juga harus adil dan memberikan cahaya di dunia dan di tentang Partisipasi Publik dalam IslamIslam juga mengajarkan pentingnya partisipasi publik dalam pengambilan keputusan. Beberapa hadits tentang partisipasi publik dalam Islam adalah sebagai berikutHaditsTerjemahan“Kalian semua adalah pengurus dan kalian semua akan dimintai pertanggungjawaban atas pengelolaanannya.”“You are all guardians and you are all responsible for your charges.”“Para ulama adalah pewaris para nabi dan para nabi tidak mewariskan dinar atau dirham, namun mereka mewariskan ilmu pengetahuan. Barang siapa yang mengambil ilmu pengetahuan, maka ia telah mengambil bagian dari harta yang besar.”“The scholars are the inheritors of the prophets, and the prophets do not leave behind dinar or dirham, but they leave behind knowledge. Whoever takes knowledge, he has taken a large portion of wealth.”Hadits-hadits ini menekankan bahwa setiap individu dalam masyarakat memiliki tanggung jawab yang sama dalam menjaga dan memajukan masyarakat. Para ulama dianggap sebagai pewaris para nabi dan memiliki tanggung jawab untuk memimpin tentang Demokrasi dalam IslamApakah ada hadits yang menjelaskan tentang demokrasi dalam Islam? Beberapa hadits yang berkaitan dengan demokrasi adalah sebagai berikutHaditsTerjemahan“Tidak ada kesetiaan kecuali kepada keadilan.”“There is no loyalty except to justice.”“Berpeganglah pada jamaah dan hindarilah perpecahan.”“Hold fast to the community and avoid division.”“Pemimpin yang adil adalah pemimpin yang akan duduk di atas tujuh lapisan bayang-bayang yang diadakan di hari kiamat.”“A just leader is a leader who will sit on seven layers of shade that will be held on Judgment Day.”Hadits-hadits ini menunjukkan bahwa Islam menekankan pada keadilan, persatuan, dan kepemimpinan yang adil. Seorang pemimpin yang adil dianggap sebagai pemimpin yang akan diberi tempat yang mulia di hari kiamat. Hal ini menunjukkan bahwa Islam menghargai kepemimpinan yang adil dan bertanggung hadits-hadits ini tidak secara eksplisit membahas tentang demokrasi. Sebagai gantinya, hadits-hadits ini menekankan pada nilai-nilai yang penting dalam kepemimpinan dan partisipasi publik yang bisa menjadi dasar bagi konsep demokrasi dalam Hadits tentang Demokrasi dalam IslamImplikasi hadits tentang kepemimpinan dan partisipasi publik dalam Islam terhadap demokrasi adalah sebagai berikut1. Kepemimpinan yang Adil dan Bertanggung JawabSeorang pemimpin yang adil dan bertanggung jawab adalah ciri penting dalam kepemimpinan dalam Islam. Pemimpin harus bertanggung jawab dan bermanfaat bagi rakyatnya. Ini sejalan dengan konsep demokrasi modern di mana pemimpin harus bertanggung jawab pada rakyat dan harus dipilih melalui pemilihan umum yang Partisipasi Publik dalam Pengambilan KeputusanIslam mengajarkan pentingnya partisipasi publik dalam pengambilan keputusan. Hal ini sejalan dengan konsep demokrasi modern di mana rakyat memiliki hak untuk memilih pemimpin mereka dan terlibat dalam proses pengambilan keputusan Keadilan dan PersatuanIslam menekankan pada keadilan dan persatuan dalam masyarakat. Konsep ini sejalan dengan konsep demokrasi modern di mana setiap individu memiliki hak yang sama dan harus diperlakukan secara adil. Persatuan dan solidaritas dalam masyarakat juga merupakan prinsip penting dalam demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang menekankan pada partisipasi publik dalam pengambilan keputusan politik. Konsep ini telah menjadi praktik umum di banyak negara modern, termasuk di dunia Islam. Pandangan Islam tentang demokrasi menekankan pada nilai-nilai penting dalam kepemimpinan dan partisipasi publik, seperti kepemimpinan yang adil dan bertanggung jawab, partisipasi publik dalam pengambilan keputusan, dan keadilan dan persatuan dalam masyarakat. Hadits-hadits tentang kepemimpinan dan partisipasi publik dalam Islam dapat membantu kita memahami konsep demokrasi dalam kerangka video of Hadits yang Menjelaskan tentang Demokrasi Pandangan Islam tentang Kepemimpinan dan Partisipasi Publik HyVwVt8.
  • trof7ojaa3.pages.dev/274
  • trof7ojaa3.pages.dev/66
  • trof7ojaa3.pages.dev/236
  • trof7ojaa3.pages.dev/292
  • trof7ojaa3.pages.dev/121
  • trof7ojaa3.pages.dev/359
  • trof7ojaa3.pages.dev/290
  • trof7ojaa3.pages.dev/182
  • trof7ojaa3.pages.dev/247
  • hadits yang menjelaskan tentang demokrasi