RINGKASANPKn KELAS 6 SD/MI. Sikap Nilai-Nilai Pancasila pada Kehidupan Sehari-hari, berikut ini beberapa contoh sikap positif yang sesuai dengan nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Sila pertama pancasila berbunyi : Ketuhanan yang Maha Esa. Sila ini berhubungan dengan perilaku kita sebagai umat beragama pada Tuhannya. 1. Pernahkah mendengar istilah hutan hujan tropis? Hutan ini juga dikenal sebagai paru-paru dunia. Bagi seseorang yang memberi perhatian lebih terhadap kondisi alam, menjaga kebersihan lingkungan sekitar adalah sesuatu yang wajib dilakukan. Bahkan, jika jiwa kepedulian terhadap alam semakin tinggi, maka tidak hanya lingkungan sekitar saja yang menjadi perhatian, melainkan berusaha menjaga kelestarian alam, seperti hutan hujan, hutan pegunungan, dan lain-lain. Menjaga kelestarian hutan yang ada di beberapa daerah di Indonesia tidak akan hanya melindungi alam Indonesia, akan tetapi juga berperan dalam menyumbangkan oksigen bagi seluruh dunia. Pengertian Hutan Hujan Tropis Pengertian Menurut Para Ahli Ciri dan Karakteristik 1. Tipe Pohon 2. Curah Hujan Tinggi 3. Temperatur dan Kelembaban 4. Sinar Matahari 5. Vegetasi Tanaman Berlapis 6. Terdapat Genangan Air 7. Daya Regenerasi Tinggi 8. Terdapat Tumbuhan Epifit Sebaran Hutan Hujan Tropis 1. Amerika Selatan 2. Afrika 3. Asia 4. Madagaskar 5. Papua Nugini dan Australia Manfaat Hutan Hujan Tropis 1. Manfaat Ekonomi 2. Manfaat Sosial 3. Manfaat Ekologi Keanekaragaman Hayati Hutan Hujan Tropis 1. Wilayah Barat 2. Wilayah Tengah 3. Wilayah Timur Kondisi Hutan Hujan Tropis Pengertian Hutan Hujan Tropis Hutan hujan tropis adalah salah satu jenis hutan dari sekian banyak jenis hutan yang ada di bumi. Jenis hutan ini merupakan hutan yang berada di daerah tropis yang memiliki curah hujan yang tinggi sepanjang tahun. Intensitas hujannya berkisar di angka lebih dari mm per tahun bahkan lebih. Sepanjang tahun, penyebarannya merata di setiap tempat, maka wajar jika hutan hujan ini memiliki siklus musim kering yang pendek dan kelembaban rata-rata mencapai 80%. Pengertian Menurut Para Ahli Menurut Arief 1994, hutan hujan tropis adalah klimaks utama dari hutan yang berada di dataran rendah dengan tiga strata tajuk. Sedangkan menurut KBBI Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian hutan tropis ialah hutan yang keadaan iklimnya selalu basah, tanah kering di daratan dan selalu hijau. Menurut Whitmore, istiah hutan hujan tropis telah digunakan sejak tahun 1898 dalam buku Plant Geography yang diperkenalkan oleh A. F. W. Schimper. Pada buku tersebut, dikatakan definisi hutan hujan tropis adalah sebagai hutan daun lebar yang selalu hijau dan memiliki kerapatan yang tinggi. Struktur tajuk hutan tersusun berlapis-lapis yang dibagi menjadi strata A, B, C, D, dan E. Strata A pada jenis hutan ini ditumbuhi pepohonan dengan tajuk tidak berurutan dan bercabang sedikit. Kemudian pada lapis kedua merupakan kanopi utama yang terdiri dari pepohonan berciri ramping dengan tinggi 30 meter hingga 40 meter yang menangui lapisan tajuk dibawahnya. Pada dasar hutan yang sering disebut lantai hutan menjadi habitat dari vegetasi paku-pakuan, rotan, bambu, dan palem kecil. Pixabay Hutan hujan tropis juga dikenal sebagai paru-paru dunia. Sebab, hutan yang terdapat di seluruh dunia ini mampu menghasilkan oksigen dengan angka yang cukup fantastis, berkisar di 40% dari kebutuhan bumi. Bisa dibayangkan, tanpa keberadaan hutan ini, kebutuhan oksigen di seluruh dunia tidak akan cukup. Terlebih, seiring perkembangan zaman zat polutan semakin meningkat. Dampak terbesar yang dirasakan jika hutan hujan tropis mengalami kerusakan adalah perubahan iklim dunia yang lebih signifikan. Tidak hanya oksigen saja yang mampu diproduksi, kebutuhan karbon pun bisa dihasilkan berkat adanya hutan. Oleh karena itu, jangan sampai kita merusak lingkungan hutan. Karena hutan basah memiliki peran yang sangat penting bagi dunia. Ciri dan Karakteristik Hutan hujan tropis memiliki ciri-ciri tersendiri bila dibandingkan dengan jenis hutan lain pada umumnya. Jenis hutan yang satu ini terlihat hijau sepanjang musim karena pengaruh kondisi iklim dan letak wilayahnya. 1. Tipe Pohon Ciri-ciri hutan hujan tropis yang mudah dikenali adalah banyaknya pohon rimbun dan saling menyatu membentuk kanopi. Ukuran pohon tinggi dengan beragam tumbuhan yang hidup di dalamnya, sehingga membuat udara sekitar hutan terasa lebih dingin dan segar. Kita juga bisa menemukan banyak tanaman perdu yang merambat serta tanaman permukaan tanah. Ciri-ciri yang lebih spesifik dari hutan jenis hujan tropis adalah sebagian besar daun tumbuhan yang tumbuh di hutan ini mempunyai ukuran lebar dan bercabang banyak. Kondisi kelembapan mampu bertahan setiap waktu karena tingkat penguapan yang cukup tinggi. Hal ini terjadi berkat adanya pepohonan berdaun lebar. 2. Curah Hujan Tinggi Hutan hujan tropis selalu mengalami hujan di setiap tahunnya. Bahkan, pada tingkat yang paling ekstrim, bisa mencapai sekitar mm per tahun. Kondisi ini di temukan di hutan Nugini dan barat Kolombia. Sedangkan, hutan basah di kawasan Asia Tenggara rata-rata memiliki curah hujan sekitar mm per tahun. Lebih besar lagi bila dibandingkan hutan di Basin Amazon yang mendapat curah hujan mm per tahun. Sedangkan, hutan hujan di Afrika Tengah merupakan yang terkering dengan curah hujan mm per tahun. 3. Temperatur dan Kelembaban Hutan basah memiliki suhu yang stabil, yaitu berkisar 20°-34° C. Di Semenanjung Malaysia suhu rata-rata tahunan berkisar diantara 25°-26° C dan fluktuasi hari terpanas dan terdingin tak lebih dari 8°-9°C. Sedangkan fluktuasi dari rata-rata suhu bulanan hanya berkisar 2° C. Dalam klasifikasi iklim koppen disebutkan memiliki suhu rata-rata diatas 18° C. Pixabay Karena curah hujan yang tinggi sepanjang tahun, maka menyebabkan kelembapan yang tinggi di daerah hutan hujan tropis. Umumnya bulan-bulan kering di hutan basah terjadi kurang dari 3 bulan. Namun, kondisi tanah di hutan ini tetap selalu basah dan menyimpan banyak cadangan air. Oleh karena itu, kelembapan hutan kerap menyebabkan kabut di hutan basah terjadi akibat banyaknya uap air dari dedaunan dan tanah yang menguap ke atmosfer. 4. Sinar Matahari Sesuai letaknya yang berada di iklim tropis, hutan hujan tropis terletak di lintang 5°-10° ke utara dan selatan garis khatulistiwa. Oleh karena itu, wilayah ini selalu mendapatkan penyinaran matahari secara penuh di sepanjang tahunnya. Penyinaran hanya akan terganggu bila cuaca sedang mendung dan berawan. Uniknya, meski terkena sinar matahari sepanjang tahun, sinar matahari tidak mampu sampai ke dasar hutan. 5. Vegetasi Tanaman Berlapis Pada lantai hutan basah umumya sulit ditemukan ruang kosong antar pepohonan. Hutan hujan tropis terdiri dari pohon-pohon tinggi yang tumbuh rapat dan berbagai jenis tanaman lainnya. Pohon-pohon yang tumbuh bervariasi mulai dari strata A sampai dengan E. Pada tingkat A berupa pohon dengan ketinggian lebih dari 30 meter dan mempunyai batang lurus dan bersifat tidak menyukai naungan. Sedangkan, pada tingkat B terdiri dari pohon yang tingginya 20 meter hingga 30 meter dengan banyak cabang dan bersinggungan satu sama lain sehingga membentuk kanopi. Commons Wikimedia Tingkatan C terdiri dari pohon dengan ketinggian antara 4 meter sampai 20 meter dan memiliki banyak ranting yang membentuk tajuk sangat rapat. Kemudian pada tingkat D terdiri atas anak-anak pohon, seperti jenis tanaman herba, palm, dan tanaman pakuan besar dengan ketinggian 4 meter dari atas permukaan tanah. Jenis tingkatan E merupakan lapisan tanaman pendek yang menjadi tanaman penutup lantai hutan seperti lumut dan jamur. 6. Terdapat Genangan Air Pada kawasan hutan hujan tropis yang disebut juga hutan basah everwet / evergreen seringkali ditemukan genangan air pada dasar hutan, terutama pada musim hujan. Adanya genangan tersebut merupakan kondisi alami apabila tanah telah jenuh menampung air hujan sehingga membentuk kubangan air. 7. Daya Regenerasi Tinggi Pertumbuhan tanaman yang ada di hutan hujan tropis dapat berlangsung dengan cepat, sehingga jika terjadi kerusakan hutan maka hutan ini dapat menyembuhkan dirinya sendiri. Namun bukan berarti hutan ini aman dari kerusakan yang disebabkan oleh manusia, sebab kerusakan yang dapat dipulihkan oleh hutan sebatas kerusakan kecil dan bersifat alami. Misalnya, tumbangnya pohon yang tinggi akibat usia atau terpaan angin. 8. Terdapat Tumbuhan Epifit Tumbuhan epifit adalah tumbuhan yang tumbuh dengan cara menumpang pada tumbuhan lain sebagai tempat hidupnya. Tumbuhan jenis ini berbeda dengan tumbuhan parasit. Tanaman epifit dapat hidup secara mandiri, lepas dari tanah sebagai penyangga dan penyedia unsur hara dan lepas dari tumbuhan lain. Contohnya adalah angrek dan paku-pakuan. Sebaran Hutan Hujan Tropis Hutan hujan tropis adalah salah satu jenis hutan yang tersebar di wilayah-wilayah dengan iklim tropis. Jika dilihat dari peta bumi, maka sebarannya membentuk sabuk berwarna hijau yang mengelilingi permukaan bumi. Hutan jenis ini tumbuh di sekitar garis khatulistiwa yang membentang mulai dari Amerika Selatan, Afrika, Asia, hingga sampai di Australia. Tipe hutan hujan tropis diwakili oleh tiga blok besar dan di setiap bloknya memiliki keunikan ekosistem yang berbeda-beda. Hutan hujan tropis terletak di daerah seperti Amazon di Amerika Selatan, Sungai Kongo di Afrika Tengah, dan Asia Tenggara. Selain itu, terdapat dua blok kecil yang juga memiliki keunikan tersendiri yang berbeda dengan ketiga blok diatas, yakni pulau Madagaskar, dan Pulau Nugini-Australia. 1. Amerika Selatan Blok hutan hujan tropis terbesar di dunia terletak di Amerika Selatan. Hampir setengah dari luas hutan hujan dunia terletak di daerah ini. Blok hutan ini biasa disebut juga neotropics, secara harfiah memiliki arti hutan tropis baru. Hutan ini tersebar di sekitar sungai Amazon dan sungai Onoroco. Basin sungai Amazon terletak di bagian utara dan tengah Brasil. Sedangkan basin sungai Onoroco terletak di bagian timur Kolombia dan Venezuela. Selain itu, terpisah dari blok di atas, terdapat juga hutan hujan yang berada di bagian selatan Mexico memanjang sampai ke Guatemala, Costa Rica, Panama, hingga Ekuador dan juga kepulauan Karibia. 2. Afrika Blok hutan hujan tropis terbesar kedua terletak di Afrika yaitu disekitar sungai Kongo. Setengah kawasannya termasuk ke dalam wilayah negara Republik Demokratik Kongo dulunya bernama Zaire dan sisanya tersebar di Republik Kongo, Gabon, dan Kamerun. Agak sedikit terpisah dari bagian blok utama, ada beberapa bagian hutan tropis di bagian barat Afrika yang wilayahnya meliputi Pantai Gading, Ghana, Liberia hingga sampai ke bagian timur Sierra Leone. Blok utama di Afrika Tengah dengan blok di Afrika Barat terpisah sejauh 300 km. 3. Asia Blok hutan hujan tropis terbesar ketiga terletak di Semenanjung Malaya dan Indonesia. Di Indonesia hutan hujan tersebar hampir di setiap pulau besar, seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Selain itu, juga ditemukan di beberapa wilayah di Filipina. Di Semenanjung Malaya, hutan hujan tropis meliputi wilayah Malaysia, Kamboja, Laos, Vietnam, Myanmar dan juga Thailand. Sebagian kecil lagi di temukan di Cina bagian selatan dan Taiwan. Kemudian, terdapat juga di wilayah Asia Selatan, seperti Sri langka, India dan Pakistan. 4. Madagaskar Blok yang keempat terdapat di pulau Madagaskar. Sebenarnya iklim di Madagaskar cenderung kering, sehingga hutan hujan tropis hanya dapat ditemukan di sebagian kecil wilayah pulau tersebut. Hutan hujan di Madagaskar dapat dijumpai pada sisi timur yang membentang dari utara ke selatan sepanjang 120 km. Hutan Madagaskar dikenal memiliki keunikan tersendiri, yaitu seperti pulau yang terisolasi dari dunia lain, memiliki flora dan faunanya yang khas yang tidak ditemukan di tempat-tempat lainnya. 5. Papua Nugini dan Australia Blok hutan hujan tropis yang berada di pulau Papua dapat dikatakan memiliki karakteristik flora dan fauna yang berbeda dengan blok Asia Tenggara. Pulau Papua terbagi menjadi dua wilayah. Bagian barat pulau Papua termasuk ke dalam bagian negara Indonesia dan bagian timur menjadi bagian negara Papua Nugini. Selain itu, dalam konsentrasi yang lebih kecil juga terdapat hutan hujan tropis yang ada di bagian utara Australia meliputi Cooktown, dan Townsville yang memiliki karakteristik hampir sama dengan hutan di Papua. Manfaat Hutan Hujan Tropis Kelestarian hutan tentunya memberikan banyak manfaat bagi makhluk hidup, termasuk pula manfaat hutan hujan tropis untuk berbagai aspek kehidupan. Manfaat hutan dapat dilihat dari segi ekonomi, sosial dan ekologi. 1. Manfaat Ekonomi Hasil hutan dibedakan menjadi dua, yaitu hasil hutan kayu dan hasil hutan bukan kayu HHBK. Keduanya memberikan manfaat bagi sektor perekonomian masyarakat dan negara. Hasil hutan berupa kayu dimanfaatkan oleh industri perkayuan untuk dioleh menjadi beberap produk, seperti komposit, mebel, serta penjualan kayu secara gelondongan atau log. Masing-masing kayu memiliki nilai dan harga tersendiri, oleh sebab itu mengenal kayu beserta jenis dan sifatnya sangatlah penting. Misalnya mengenai kekuatan, corak, motif serat, keawetan serta lainnya. Sedangkan hasil hutan non kayu yang meliputi satwa, minyak atsiri, getah, damar, resin, tumbuhan obat, madu dan lainnya dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan permintaan pasar. 2. Manfaat Sosial Hutan juga memberikan manfaat sosial, yakni timbal balik antara manusia dan alam. Alam yang memberikan berbagai kebutuhan manusia sudah semestinya mendapat perhatian dan kepedulian dari manusia. Umumnya, masyarakat sekitar hutan masih memegang hukum adat setempat dan mengahrgai hutan. 3. Manfaat Ekologi Dari sisi ekologi, hutan memberikan manfaat klimatis, edafis serta hidrologis yang dijabarkan sebagai berikut Manfat klimatis didapatkan dari jasa lingkungan hutan, yaitu sebagai penghasil oksigen dan berperan dalam menyeimbangkan iklim. Pepohonan di hutan mampu mengurangi emisi karbon di atmosfer sebagai dampak dari pemanasan global yang terus meningkat. Manfaat edafis dari hutan adalah kesuburan tanah dan ketersedian zat hara yang mendukung kehidupan tumbuhan. Siklus atau rantai makanan di hutan berawal dari ketersedian makanan oleh tumbuhan kemudian dilanjutkan ke tingkat konsumen berikutnya dan berakhir pada komponen dekomposer. Manfaat hidrologis yaitu hutan juga menyediakan cadangan air tanah yang disimpan oleh akar pepohonan. Ketersediaan air merupakan faktor vital dalam keberlangsungan hidup flora dan fauna di hutan, termasuk manusia. Keanekaragaman Hayati Hutan Hujan Tropis Hutan hujan tropis adalah salah satu jenis hutan yang terdapat di wilayah Indonesia, mulai dari barat, tengah, hingga timur. Masing-masing wilayah tersebut memiliki keanekaragaman hayati unik dan khas yang dibagi menurut garis imajiner, yakni garis wallace. Keanekaragaman yang dimaksud meliputi flora dan fauna yang hidup di dalam hutan. Berikut ini adalah keanekaragaman hayati hutan hujan tropis di Indonesia. 1. Wilayah Barat Hutan hujan tropis di bagian barat meliputi wilayah Sumatera, Kalimantan, Jawa, Madura, serta pulau-pulau disekitarnya. Fauna yang hidup di kawasan ini disebut dengan fauna asiatis, seperti harimau, gajah, banteng, badak, dan sebagainya. Pixabay Satwa tipe aisatis memiliki ciri dan pengelompokkan yang sebagian besarnya adalah jenis mamalia, hewan berukuran besar, dan berkaki empat. Hutan wilayah barat Indonesia juga memiliki beragam spesies endemik, baik flora dan fauna. Spesies endemik adalah tumbuhan atau hewan yang habitatnya hanya berada di pada lokasi tertentu. Kebanyakan spesies endemik merupakan flora dan fauna langka dan terancam punah di alam bebas. Kelangkaan tersebut dapat disebabkan oleh terdesaknya habitat, kurangnya kemampuan adaptasi, perburuan liar dan hilangnya sumber daya makanan. Penentuan status tumbuhan maupun satwa masuk dalam kategori langka juga dapat dilihat dari data CITES Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora, yakni konvensi internasional dalam bidang konservasi flora dan fauna yang boleh diperdagangkan. Konvensi ini dilatarbelakangi oleh kesadaran akan pentingnya menjaga flora dan fauna yang terancam punah. Aturan atau rekomendasi yang dikeluarkan oleh CITES berkaitan dengan jual beli binatang dan tumbuhan yang diatur oleh parameter tertentu. CITES memberlakukan tiga apendiks dalam daftar aturannya. Semakin tinggi tingkatan apendiks, maka status konservasi spesies tidak terlalu ketat atau populasinya dalam kondisi aman. Status apendiks dapat berubah sewaktu-waktu dan menyesuaikan dengan jumlah keberadaan spesies di alam, keberlangsungan hidupnya, serta pemanfaatanya. Apendiks I adalah pengelompokkan bagi spesies yang dilarang perdagangannya. Apendiks II adalah pengelompokan spesies yang biasanya dalam kondisi penangkaran. Sedangkan apendiks III umumnya adalah kategori yang populasi di alam liar masih cukup banyak. Salah satu contoh spesies endemik asiatis wilayah barat adalah orangutan Pongo pygmaeus asli Kalimantan. Orangutan merupakan satwa yang masuk dalam apendiks I dan sama sekali tidak boleh diperdagangkan secara internasional. Keberadaan orangutan di alam saat ini berada di ujung tandung akibat kerusakan habitat, alih fungsi hutan, serta perburuan liar. Sebagai informasi, selama kurun waktu 10 tahun terakhir, sekitar hektar lahan hutan berubah fungsi untuk kepentingan lain. Sedangkan jenis flora kawasan barat biasanya menghasilkan kayu yang bernilai, hijau sepanjang tahun, heterogan dan persebarannya luas. Contoh tumbuhan wilayah barat adalah pohon keruing, mahoni, beringin, dan sebagainya. Terdapat pula spesies endemik yang terkenal, seperti bunga padma raksasa Raflesia arnoldi yang berasal dari Bengkulu dan hanya hidup di ketinggian 120 hingga 365 mdpl di iklim hutan tropis. Menurut IUCN, bunga yang telah ditetapkan menjadi bunga nasional berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 4 Tahun 1993 ini berada dalam kondisi terancam punah. 2. Wilayah Tengah Di kawasan tengah, hutan di Indonesia disebut sebagai wilayah peralihan meliputi Sulawesi, Nusa Tenggara dan Maluku. Biodiversitas hutan hujan tropis di kawasan ini merupakan perpaduan antara wilayah barat dan timur. Salah satu satwa endemik di zona peralihan adalah Anoa Bubalus quarlesi. Menurut lembaga konservasi IUCN, anoa merupakan hewan yang masuk kategori red list atau terancam punah. Di alam liar populasi anoa hanya tersisa 2500 ekor. Sedangkan CITES memasukkan anoa ke dalam apendiks I yang statusnya berada dalam pengawasan ketat. Wilayah tengah memiliki hutan yang merupakan hutan musim dengan curah hujan per tahun yang rendah. Vegetasi di hutan kawasan tengah adalah tumbuhan palma, cemara dan pinus. Sedangkan flora atau tumbuhan endemik yang dimiliki adalah pohon torem Manilkara kanosiensisyang berasal dari Maluku. Populasi di alam akan pohon ini masihbelum jelas, namun IUCN memasukkannya ke dalam Red List Endangered A1. Pohon torem pernah berhasil dikembangbiakan oleh para anggota TNI AD di Saumaluki pada 2017 silam. Tentu hal ini menjadi kabar baik, dimana peran masyarakat akan kelestarian flora dapat membantu kelestarian suatus spesies. Oleh masyarakat sekitar, kayu torem kerap digunakan untuk konstruksi rumah karena memiliki kayu yang kuat, tahan rayap dan coraknya menarik. 3. Wilayah Timur Hutan wilayah timur Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang disebut dengan tipe australis. Hutan ini meliputi wilayah Maluku dan Papua. Disebut tipe australis karena letaknya berbatasan dengan Australia dan memiliki ciri serta kemiripan dengan flora dan fauna ngeri kanguru tersebut. Jika diamati, satwa tipe australis umumnya berukuran kecil, ada yang berkantung, serta terdiri dari burung-burung bersyapa indah, salah satunya adalah burung cenderawasih asli Papua. Bulu dari cenderawasih sering dijadikan bahan dekorasi dan hiasan dalam dunia fashion. Hal ini berdampak buruk bagi populasinya, sehingga perburuan yang terjadi membuat jumlah cenderawasih di alam liar terus menurun. Pohon atau tumbuhan dari kawasan Indonesia timur antara lain sagu, cengkeh, kayu manis, wijen dan jambu mete. Sagu merupakan bahan makanan pokok yang dimanfaatkan sebagian besar masyarakat di wilayah timur Indoensia. Kondisi Hutan Hujan Tropis Hutan hujan tropis saat ini hanya memiliki luas yang terbilang kecil di permukaan bumi. Luas hutan ini hanya meliputi 6% dari luas daratan yang ada di bumi. Meski terbilang cukup kecil, hutan hujan ini menyimpan lebih dari setengah jumlah spesies hewan dan tumbuhan yang ada di dunia. Keanekaragaman hayati dari jenis hutan yang satu ini sangat tinggi. Sebagai contohnya, hutan hujan tropis yang ada di Amerika selatan, memiliki densitas keanekaragaman hayati mencapai sekitar 100-300 setiap hektarnya, dimana sekitar 70% diantaranya terdiri dari tumbuh-tumbuhan. Ancaman serius akan keberadaan hutan hujan tropis adalah pembalakan liar, alih fungsi lahan dan kegiatan lain yang menimbulkan kerusakan hutan. Salah astu kegiatan yang sangat merugikan adalah deforestasi di Indonesia yang menarik perhatian dunia. World Resources Institute menyebutkan bahwa pembabatan hutan di Indonesia meningkat dalam jangka waktu 10 tahun terakhir. Pada tahun 2022, laju deforestasi hutan primer di Indonesia mencapai 3400 km2. Negara-negara lain juga mengalami hal serupa, misalnya negara Asia Tenggara seperti Malaysia juga mengalami kerusakan hutan yang parah pada 2022. Dibelahan bumi lain, tepatnya di Brazil. Hutan hujan tropis mengalami kehancuran hingga 13500 km2 pada 2022. Jumlah tersebut merupakan 25% dari total tutupan hutan di negeri samba. Indonesia merupakan negara dengan hutan terluas ketiga di dunia. Berkaca dari penjelasan mengenai keadaan hutan tropis dunia diatas, tentu keberadaan hutan dengan segala keanekaragaman hayati yang dimilikinya perlu dilestarikan agar keseimbangan iklim dunia tetap terjaga.
Paraahli dan cendekiawan telah mengemukakan beberapa pengertian hutan produksi diantaranya yaitu: 1. Ekawati (2013) Menurut Ekawati, pengertian hutan produksi adalah kawasan hutan yang memiliki fungsi untuk memenuhi kepentingan produksi hasil dari hutan dengan tujuan untuk mendapat manfaat dari ekonomi yang besar.
Myanmar termasuk salah satu negara yang memiliki wilayah daratan yang sangat luas di Asia Tenggara. Sebagian besar dari wilayah Myanmar didominasi oleh daerah hutan hujan tropis, pegunungan, pesisir pantai dan masih banyak lagi. Dengan begitu, dapat dipastikan jika Myanmar menyimpan banyak sekali kekayaan fauna yang unik sekaligus langka yang tersebar di beberapa dari spesies hewan yang memiliki sifat bersahabat, pemalu, agresif hingga dapat membahayakan nyawa manusia. Inilah lima hewan endemik yang berhabitat di Myanmar dilansir dari laman Burmaboating dan A-Z-animals, sebagai berikut1. The dusky dusky langur sering juga disebut dengan julukan spectacled leaf monkey dikarenakan mereka memiliki lingkaran putih di sekitar matanya. Dilansir dari laman Burmaboating, primata ini berhabitat di daerah hutan lebat yang tersebar di wilayah Myanmar. The dusky langur termasuk hewan yang sangat suka hidup berkelompok di alam liar dimana dalam satu kelompok terdiri dari 20 individu yang didominasi oleh sang merupakan hewan dengan sifat teritorial yang akan mempertahankan wilayah kekuasaannya dari dusky langur lainnya. Di habitat aslinya hewan ini sering mengeluarkan suara teriakan yang sangat dari dugong hanya dapat ditemukan di beberapa negara di benua Asia termasuk Myanmar. Hewan mamalia air berbentuk lucu ini secara mengejutkan memiliki hubungan kekerabatan yang lebih dekat dengan gajah. Mereka suka berkeliaran di dekat pantai serta teluk dengan permukaan yang luas dan tidak terlalu dalam. Selain itu, dugong tekadang juga terlihat di perairan bentuk penampilan fisik, dugong mempunyai panjang tubuh 3 hingga 4 meter dengan bobot maksimal hingga setengah ton. Nama dari dugong sendiri berasal dari bahasa melayu yang memiliki arti nyonya laut. Baca Juga Viral, Video 4 Pemuda Siksa Simpai Hewan Endemik Pulau Sumatra 3. Lesser mouse mouse deer banyak ditemukan di wilayah kepulauan Merguir. Hewan yang dikenal dengan nama ilmiah tragulus kanchil lampensis ini, dinobatkan sebagai mamalia berkuku kaki terkecil di dunia. Seekor lesser mouse dewasa hanya mempunyai panjang tubuh 45 sentimeter dan berat 2 kilogram. Populasi dari mereka sekarang masih sangat stabil di habitat aslinya yang hidup berdampingan dengan beberapa hewan lainnya seperti musang, babi, kadal dan masih banyak lagi. Akan tetapi, lesser mouse deer menjadi hewan yang paling sering diburu oleh Crested kepulauan Mergui di Myanmar menyimpan banyak sekali spesies burung yang unik dan langka. Salah satu spesies burung memesona yang hidup di wilayah Mergui adalah crested partridge yang memiliki bentuk jambul yang indah. Mereka biasa membuat sarang di tanah di bawah tumpukan daun. Crested partridge jantan dan betina memiliki penampilan yang sangat berbeda dimana betina memiliki bulu tubuh berwarna hijau sedangkan jantan berwarna hitam. Saat ada menghampiri mereka, hewan ini lebih memilih untuk menghindar dengan cara berlari atau Indochinese spitting spitting cobra masuk dalam daftar hewan paling berbahaya dan mematikan di Myanmar. Dilansir dari laman A-Z-animals, spesies ular ini banyak hidup di wilayah bagian timur Myanmar. Salah satu kemampuan unik dari indochinese spitting cobra adalah mereka dapat menembakan atau memercikan racunnya dari beberapa meter hingga tepat pada sasarannya. Jika racun tersebut mengenai mata dari korbannya maka akan berakibat mengalami gangguan penglihatan bahkan kebutaan. Selain itu, gigitan dari ular ini mampu mematikan jaringan saraf hingga berujung itulah beberapa spesies hewan endemik yang bisa kamu jumpai di wilayah Myanmar. dibutuhkan usaha yang ekstra untuk dapat menemukan salah satu hewan di atas di alam liar. Baca Juga 5 Satwa Endemik Unik di Wilayah Thailand, Eksotis! IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis. thoughtcocom. Hanya hutan Indonesia dan Malaysia yang masih menjadi habitat Badak Sumatera sampai sekarang. Di Indonesia satwa ini dapat dijumpai di Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan baik hidup secara liar di alam bebas, maupun di area konservasi seperti Taman Nasional Kerinci Seblat, Taman Nasional Way Kambas, dan Taman Nasional Bukit Barisan. jenis hutan yg dapat dijumpai dinegara Myanmar ialah jenis hutan yg mampu dijumpai di negara Myanmar yaitu ? jenis hutan yg dapat ditemui di negara Myanmar yakni?jenis hutan yg dapat ditemui di negara Myanmar yakni?Jenis hutan yg mampu ditemui dinegara myanmar ialah? hutan hujan tropis/ tropika jenis hutan yg mampu dijumpai di negara Myanmar yaitu ? hutan hujan tropis mungkin jenis hutan yg dapat ditemui di negara Myanmar yakni? Jawabanhutan hujan tropis Penjelasan jenis hutan yg dapat ditemui di negara Myanmar yakni? hutan hujan tropis /hutan hujan tropika Jenis hutan yg mampu ditemui dinegara myanmar ialah? Hutan hujan tropis /hutan hujan tropika
1 Papua. Sebagai salah satu wilayah kepulauan yang dimiliki oleh Indonesia, Pulau Papua dibagi menjadi 2 provinsi yang memiliki hutan lindung terluas di Indonesia dengan luas yang mencapai 7,8 hektar pada tahun 2019 lalu. Nah, Papua juga dijadikan sebagai wilayah penyumbang hutan terluas di dunia ini dengan luas 319 ribu kilometer. Pemerintah

- Hutan merupakan suatu kawasan yang ditumbuhi dengan lebat pepohonan dan tumbuhan. Hutan juga sebagai tempat tinggal dari berbagai jenis hewan mulai mamalia, reptil, hingga burung. Kawasan-kawasan luas tersebut banyak ditemukan di seluruh dunia. Bahkan ada yang dijadikan sebagai hutan lindung dan untuk hutan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, hutan adalah tanah luas yang ditumbuhi pohon-pohon dan biasanya tidak dipelihara orang. Tumbuhan yang tumbuh di atas tanah yang luas biasanya berada di wilayah pegunungan. Baca juga Heboh Harimau di Kampus Unsri, BKSDA Sumsel Ternyata Jejak Kaki Babi Hutan Dalam Undang-Undang UU Nomor 14 Tahun 1999 tentang Kehutananan, hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya yang satu dengan lainnya tidak dapat Encyclopaedia Britannica 2015, hutan merupakan sistem ekologi yang kompleks di mana pohon merupakan bentuk kehidupan yang dominan. Hutan yang didominasi pohon dapat tumbuh di mana saja dengan suhu di atas 10 derajat celsius dan curah hujan tahunan. Dalam hutan tidak hanya ada pohon, tapi juga terdapat jenis tanah, tanaman, dan kehidupan binatang yang dapat hidup dan berkembang. Mereka akan saling membentuk ekosistem hutan. Ekosistem hutan memiliki hubungan yang komplek, pohon dan tumbuhan menggunakan cahaya matahari dan karbon dioksida untuk membuat makanan. Karbon dioksida tersebut diambil dari udara, ditambah air serta unsur hara nutrisi yang dibutuhkan tanaman dan mineral yang diserap dari dalam tanah.

Foto Dok. 'Tumbuhan Langka Indonesia, 5o Jenis Tumbuhan Terancam Punah'. Goodyera pusilla merupakan salah satu jenis anggrek tanah. Tempat tumbuh anggrek ini sangat terbatas. Sebelumnya, Goodyera Pusilla pernah ditemukan di Gunung Halimun (Cikaniki) dan Gununug Karang, Jawa Barat dengan populasi hanya 50-100 individu.

Kaya akan keanekaragaman hayati, laut menjadi sumber penghidupan bagi 60 juta penduduk yang tinggal di kawasan pesisir Indonesia. Terumbu karang tidak hanya dapat menjadi tujuan wisata utama, padang lamun dan hutan mangrove juga memberikan perlindungan terhadap bencana alam dan menyerap karbon dari atmosfer. Habitat laut menawarkan berbagai sumber penghidupan bagi jutaan penduduk dan berperan penting dalam mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim. Oleh karena itu, pengelolaan laut secara berkelanjutan sangat diperlukan.“Bagi kami, laut bukan sekadar perairan, melainkan juga sumber penghidupan bagi masyarakat di daerah saya,” kata Cessy Anakay, Koordinator Ekowisata di Bukan Sekedar Pasiar, organisasi lokal di Kupang, Nusa Tenggara Timur. “Setiap bagian dari laut memiliki manfaat yang bermakna.”Akan tetapi, penangkapan ikan berlebihan, sampah plastik di laut, polusi, serta pembangunan perkotaan dan pertanian pesisir mengancam ekonomi laut Indonesia. Selain itu, ekosistem kritis seperti terumbu karang dan hutan mangrove turut mengalami degradasi yang signifikan. Pada tahun 1998, Pemerintah Indonesia mengambil langkah besar untuk melindungi terumbu karang dan ekosistem laut melalui Program Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu Karang COREMAP yang didukung oleh Bank Dunia. Melalui beberapa iterasi selama 25 tahun, COREMAP meninggalkan warisan perlindungan bagi sumber daya pesisir Indonesia, menetapkan kawasan konservasi perairan, dan meningkatkan penelitian dan pengawasan ekosistem dua fasenya di awal 1998-2011, COREMAP mengembangkan pengelolaan ekosistem terumbu karang dan pesisir melalui pendekatan desentralisasi berbasis masyarakat. Pengelolaan sumber daya pesisir yang lebih baik berhasil menurunkan hingga 60 persen praktik penangkapan ikan ilegal dan merusak di enam dari tujuh kabupaten sasaran proyek. Kabupaten-kabupaten tersebut juga melaporkan bahwa tutupan terumbu karang bertambah sebesar 17 persen dan beberapa spesies laut yang telah lama hilang kini dapat kembali dijumpai. Seiring dengan berjalannya program, masyarakat setempat yang menjadi penerima manfaat juga melaporkan bahwa pendapatan mereka meningkat sebesar rata-rata 20 persen . Hal-hal yang baik bagi konservasi juga berdampak positif bagi mata pencaharian masyarakat satu pencapaian terbesar adalah pembentukan Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries and Food Security CTI-CFF pada tahun 2009 melalui kerja sama dengan lima negara tetangga, yakni Timor-Leste, Filipina, Malaysia, Papua Nugini, dan Kepulauan Solomon. Sebagai kelanjutan dari komitmen CTI-CFF, Pemerintah Indonesia telah menetapkan 20 juta hektare sebagai Kawasan Konservasi Perairan untuk menjamin perlindungan jangka panjang bagi ekosistem pesisir yang ketiga dari program ini meningkatkan perlindungan kawasan perairan, meningkatkan pemantauan, memperdalam penelitian, meningkatkan investasi di darat dan memperkuat kapasitas kelembagaan, dengan secara khusus berfokus untuk meningkatkan pengelolaan kawasan konservasi perairan di Raja Ampat dan Laut bagian dari upaya tersebut, Badan Riset dan Inovasi Nasional BRIN berhasil memperluas pemantauan ekosistem pesisir hingga mencakup lebih dari 12 juta hektare. Alat mutakhir seperti Indeks Kesehatan Terumbu Karang, Indeks Kualitas Ekologi Lamun, dan Indeks Kesehatan Mangrove juga dikembangkan dan dipraktikkan selama fase ini. Indeks inovatif ini menghubungkan data lapangan dengan praktik pengelolaan ekosistem yang lebih berkelanjutan serta membuat upaya konservasi menjadi lebih efektif dan memiliki informasi yang lebih juga menetapkan Standar Sertifikasi Pemantauan Ekosistem Pesisir Nasional yang inovatif untuk meningkatkan pemantauan partisipatif ekosistem terumbu karang sehingga masyarakat setempat, universitas, LSM, dan sektor swasta dapat mengikuti pelatihan untuk menilai kesehatan terumbu karang, mangrove, dan lamun.“Pengelolaan terumbu karang, padang lamun, dan ekosistem mangrove cukup menantang serta membutuhkan kehati-hatian, sinergi, dan pendekatan yang harmonis,” kata Udhi Eko Hernawan, Kepala Pusat Penelitian Oseanografi P2O BRIN. “Peta jalan dan pembelajaran yang diperoleh dari COREMAP menjadi dasar bagi keberlanjutan dan kelangsungan perlindungan dan rehabilitasi ekosistem laut.”Perluasan penelitian telah menghasilkan informasi berharga yang menjadi dasar investasi pengelolaan dan infrastruktur yang penting bagi konservasi ekosistem pesisir. Melalui Indonesia Climate Change Trust Fund ICCTF, COREMAP dan Coral Triangle Initiative meluncurkan enam hibah untuk mendanai proyek di lapangan, mempercepat perkembangan dalam efektivitas pengelolaan kawasan konservasi perairan. Hibah ini mendukung berbagai kegiatan seperti memulai program ekowisata berbasis masyarakat, pelatihan bagi pengusaha maupun pemandu ekowisata lokal, memperkuat pemantauan terhadap perlindungan kawasan pesisir, serta rehabilitasi terumbu karang, mangrove, dan lamun. Kegiatan ini meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya pesisir dan membantu memastikan keberlanjutan dampak COREMAP. Dengan menara pantau, masyarakat dapat memantau apakah kapal penangkap ikan mematuhi batas-batas kawasan konservasi. Menara pantau “menjadi berkah bagi desa kami,” kata Esau Loe, Koordinator Masyarakat untuk Desa Oeseli, Nusa Tenggara Timur. “Kami naik ke menara pantau setiap hari untuk memantau laut.” Loe adalah salah satu dari lebih dari anggota masyarakat yang turut memantau kawasan konservasi di 22 lokasi di ke Depan Mempertahankan Warisan COREMAPSejak pertama kali diluncurkan, COREMAP telah berupaya mendukung Pemerintah Indonesia dalam mengelola ekosistem terumbu karang secara berkelanjutan. Agar dapat melanjutkan upaya tersebut, perlu ditetapkan strategi untuk melindungi inisiatif-inisiatif yang dikembangkan di bawah COREMAP. BRIN secara resmi ditunjuk sebagai penjaga data nasional tentang ekosistem terumbu karang dan lamun serta akan berperan penting dalam standardisasi tata kelola data secara nasional dan mengintegrasikan program pemantauan kesehatan terumbu karang ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional RPJMN Indonesia tahun 2025-2030.“COREMAP adalah contoh yang baik untuk perlindungan lingkungan sekaligus meningkatkan mata pencaharian masyarakat, selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024,” kata Sri Yanti JS, Direktur Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional BAPPENAS pada Lokakarya COREMAP-Coral Triangle Initiative di bulan Maret 2022. “Komitmen kuat dari para pemangku kepentingan diperlukan untuk memelihara infrastruktur yang ada dan memastikan bahwa masyarakat mendapatkan manfaat jangka panjang dari pengelolaan kawasan konservasi perairan secara efektif.”Bank Dunia melanjutkan warisan COREMAP dengan terus mendukung Pemerintah Indonesia dalam melindungi ekosistem laut Indonesia melalui Indonesia Sustainable Oceans Program ISOP. Selain itu, melalui proyek Laut untuk Kesejahteraan LAUTRA, yang disetujui pada bulan Maret 2023, Bank Dunia melanjutkan kerja sama yang telah terjalin selama seperempat abad dengan Pemerintah Indonesia untuk memperkuat pengelolaan kawasan konservasi perairan dan kawasan perikanan prioritas di Indonesia serta meningkatkan peluang ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat pesisir.

Ficusracemosa dapat ditemukan di hutan sekunder, terutama di sekitar tepian sungai pada elevasi yang rendah hingga ketinggian 1500 mdpl (Backer & Bakhuizen van den Brink, 1965; Berg & Corner, 2005). Jenis Jenis Hutan Produksi. Menurut Peraturan Pemerintah No. 104 Tahun 2015 tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan, hutan produksi dibagi ke dalam 3 jenis, yaitu ‌Hutan Produksi Terbatas (HPT) Hutan produksi terbatas atau HPT ialah hutan produksi yang tidak dapat dieksploitasi kayunya dalam intensitas tinggi. BP0A9b.
  • trof7ojaa3.pages.dev/381
  • trof7ojaa3.pages.dev/163
  • trof7ojaa3.pages.dev/349
  • trof7ojaa3.pages.dev/50
  • trof7ojaa3.pages.dev/309
  • trof7ojaa3.pages.dev/284
  • trof7ojaa3.pages.dev/221
  • trof7ojaa3.pages.dev/32
  • trof7ojaa3.pages.dev/6
  • jenis hutan yang dapat dijumpai di negara myanmar yaitu