Kewajiban Istri adalah taat dan mencari ridho Suami." kata Ibu. "Karena Bapakmu mungkin tidak bisa mengurusi rumah, maka Ibu bantu mengurusi semuanya. Bukan atas nama kewajiban, tetapi sebagai wujud cinta dan juga wujud Istri yang mencari ridho Suaminya" Saya makin bingung Bu. "Baik, anandaku sayang. Ini ilmu buat kamu yang mau menikah."
Senin, 26 Zulqaidah 1444 H / 28 Februari 2022 1053 wib views Oleh Hana Annisa Afriliani, Penulis Buku Menikah Rasa Jannah Ketika seorang perempuan memutuskan siap menyandang peran sebagai istri, maka sesungguhnya dia pun siap dengan segala konsekuensinya. Ya, siap dengan “beban-beban” amanah yang kelak akan disandang di pundaknya. Yang paling kentara adalah urusan domestik, rata-rata identic dengan tugas seorang istri, mulai dari merapihkan rumah, mencuci, memasak, dan lain-lain. Para istri pun dibuat habis waktunya untuk urusan domestik tersebut, sehingga tak sedikit yang menyampingkan kewajiban menuntut ilmu apalagi berdakwah ke tengah masyarakat. Sejatinya istri itu bukan pembantu yang dilimpahkan secara keseluruhan tugas domestik tersebut di pundaknya, tanpa suami memahami batas kesanggupan istrinya. Tak sedikit para suami yang bersikap perfeksionis, seperti rumah harus selalu bersih, masakan istri harus terhidang setiap hari, dan lain-lain. Padahal suami yang baik adalah suami yang bersikap layaknya sahabat kepada istrinya. Suami ikut membantu meringankan pekerjaan istri adalah hal yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. Beliau seringkali mencuci pakaiannya sendiri, menjahit pakaiannya yang sobek, hingga mengambil air, demi meringankan tugas istrinya. Jadi, tidak semua harus istri yang mengerjakan. Urwah berkata kepada Aisyah, “Wahai Ummul Mukminin, apakah yang dikerjakan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam jika ia bersamamu di rumahmu?”, Aisyah berkata, “Ia melakukan seperti apa yang dilakukan oleh salah seorang dari kalian jika sedang membantu istrinya, ia memperbaiki sendalnya, menjahit bajunya, dan mengangkat air di ember” HR Ibnu Hibban. Adalah konsep yang keliru Ketika para lelaki menikahi perempuan dengan tujuan agar ada yang mengurusi dan melayani segala kebutuhannya. Jika begitu wajar jika kemudian muncul sebuah anekdot, “Cari saja pembantu, jangan cari istri.”. Sebetulnya, tujuan tersebut tak sepenuhnya salah, karena memang kewajiban seorang istri dalam pandangan Islam adalah melayani suaminya. Hal tersebut merupakan ladang pahala baginya. Namun demikian, suami juga harus peka. Tak memosisikan istri semata-mata sebagai pelayan’ tanpa memperhatikan kebahagiaan lahir batinnya. Salah satu hal yang membuat istri bahagia adalah tatkala suami meringankan pekerjaannya. Jika suami memiliki kemampuan secara materi, suami bisa menyediakan Asisten Rumah Tangga ART untuk istrinya, sehingga istri dapat fokus mengerjakan kewajiban lainnya, seperti mengurus anak, menuntut ilmu, bahkan melayani suaminya. Jika tidak mampu secara materi, maka suamilah yang bisa turun tangan membantu pekerjaan istrinya, misalnya, sekadar membantu menyapu lantai, menyiram tanaman, atau mengajak anak-anak bermain agar istri dapat melakukan tugasnya tanpa gangguan anak-anak. Hal tersebut, meskipun sepele, cukup membuat para istri bahagia. Begitulah hakikatnya peran istri dalam rumah tangga. Dia bukan pembantu, tugasnya tak hanya dilayani, tapi juga disayangi dan diberi perhatian. Berapa banyak di luar sana suami yang peduli saat istrinya sakit karena kelelahan? Rasanya tidak banyak. Padahal dengan hanya menawarkan diri untuk memijat pundaknya, bunga-bunga cinta di hari istri akan tumbuh bermekaran. Berapa banyak suami yang loyal melontarkan pujian kepada istrinya, misalnya sekadar mengatakan bahwa masakannya enak atau hari ini dia sangat cantik? Tentu saja tidak banyak, mengingat karakter umum kaum Adam cenderung gensi untuk melakukan hal demikian. Namun demikian, istri juga bukanlah ratu. Jika para istri menganggap dirinya ratu, maka dia akan merasa melakukan apa pun sesuka hatinya, bahkan minim pelayanan terhadap suaminya. Hobinya rebahan sambil nonton drakor demi me time. Sampai-sampai lupa atas kewajibannya sebagai manager rumah tangga, bahkan lupa melayani kebutuhan suaminya. Anggapan bahwa istri itu adalah ratu juga, dia akan merasa apa yang dilakukannya selalu benar. Cenderung bersikap superior terhadap suaminya dan tidak memikirkan perasaan suami. Hal inilah yang dapat berujung pada konflik dalam rumah tangga karena suami merasa tak dihargai keberadaannya. Dalam Islam, pernikahan adalah institusi tempat terajutnya persahabatan dua insan. Ya, hakikatnya sebuah persahabatan, suami dan istri saling mengisi, menghargai, memuliakan dan membantu. Secara hakiki, Islam telah menetapkan hak dan kewajiban kepada masing-masing. Suami berkewajiban memberikan nafkah kepada istri dan anak-anaknya. Tak hanya nafkah lahir, berupa materi, namun juga nafkah batin berupa kebutuhan biologis, perhatian, dan kasih sayang. Adapun kewajiban istri adalah sebagai ummu wa robbatul bayt ibu dan manager rumah tangga. Sebagai ibu dia berperan sebagai madarasatul ula sekolah pertama bagi anak-anaknya, dan sebagai manager rumah tangga dia bertanggung jawab atas segala urusan domestik dalam rumah tangga. Namun, dengan adanya konsep persahabatan dalam corak keluarga muslim, maka semestinya suami dan istri mampu menjalankan perannya sesuai dengan tuntunan Islam. Tak ada yang merasa dibebani, melainkan sepenuh hati karena merasa dicintai. Wallahu’alam bi ash-shawab. rf/ Ilustrasi Google Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita! +Pasang iklan Gamis Syari Murah Terbaru Original FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai. Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas? Di sini Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan > jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub 0857-1024-0471 Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller NABAWI HERBA Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon 60%. Pembelian bisa campur produk > jenis produk.
Istriitu Pendamping Bukan Pembantu!! CATAT!! Istri itu Pendamping Bukan Pembantu!! Saturday, September 12, 2015 Bagikan : Tweet. Istri menuntut Suami, atau sebaliknya. Tapi banyak hal lain. Menurunkan ego. Menjaga keharmonisan. Mau sama mengalah. Kerja sama. Kasih sayang. Cinta. Dan Persahabatan. Menikah itu perlombaan untuk berusaha
Di Subuh yang dingin...ku dapati Ibu sudah sibuk memasak di dapur."Ibu masak apa? Bisa ku bantu?""Ini masak gurame goreng. Sama sambal tomat kesukaan Bapak" sahutnya."Alhamdulillah.. mantab pasti.. Eh Bu.. calon istriku kayaknya dia tidak bisa masak loh...""Iya terus kenapa..?" Sahut Ibu."Ya tidak kenapa-kenapa sih Bu.. hanya cerita saja, biar Ibu tak kecewa, hehehe""Apa kamu pikir bahwa memasak, mencuci, menyapu, mengurus rumah dan lain lain itu kewajiban Wanita?"Aku menatap Ibu dengan tak beliau melanjutkan, "Ketahuilah Nak, itu semua adalah kewajiban Lelaki. Kewajiban kamu nanti kalau sudah beristri." katanya sambil menyentil hidungku."Lho, bukankah Ibu setiap hari melakukannya?"Aku masih tak paham juga."Kewajiban Istri adalah taat dan mencari ridho Suami." kata Ibu."Karena Bapakmu mungkin tidak bisa mengurusi rumah, maka Ibu bantu mengurusi semuanya. Bukan atas nama kewajiban, tetapi sebagai wujud cinta dan juga wujud Istri yang mencari ridho Suaminya"Saya makin bingung Bu."Baik, anandaku sayang. Ini ilmu buat kamu yang mau menikah."Beliau berbalik menatap mataku."Menurutmu, pengertian nafkah itu seperti apa? Bukankah kewajiban Lelaki untuk menafkahi Istri? Baik itu sandang, pangan, dan papan?" tanya Ibu."Iya tentu saja Bu..""Pakaian yang bersih adalah nafkah. Sehingga mencuci adalah kewajiban Suami. Makanan adalah nafkah. Maka kalau masih berupa beras, itu masih setengah nafkah. Karena belum bisa di makan. Sehingga memasak adalah kewajiban Suami. Lalu menyiapkan rumah tinggal adalah kewajiban Suami. Sehingga kebersihan rumah adalah kewajiban Suami."Mataku membelalak mendengar uraian Bundaku yang cerdas dan kebanggaanku ini."Waaaaah.. sampai segitunya bu..? Lalu jika itu semua kewajiban Suami. Kenapa Ibu tetap melakukan itu semuanya tanpa menuntut Bapak sekalipun?""Karena Ibu juga seorang Istri yang mencari ridho dari Suaminya. Ibu juga mencari pahala agar selamat di akhirat sana. Karena Ibu mencintai Ayahmu, mana mungkin Ibu tega menyuruh Ayahmu melakukan semuanya. Jika Ayahmu berpunya mungkin pembantu bisa jadi solusi. Tapi jika belum ada, ini adalah ladang pahala untuk Ibu."Aku hanya diam terpesona."Pernah dengar cerita Fatimah yang meminta pembantu kepada Ayahandanya, Nabi, karena tangannya lebam menumbuk tepung? Tapi Nabi tidak memberinya. Atau pernah dengar juga saat Umar bin Khatab diomeli Istrinya? Umar diam saja karena beliau tahu betul bahwa wanita kecintaannya sudah melakukan tugas macam-macam yang sebenarnya itu bukanlah tugas si Istri.""Iya Buu..."Aku mulai paham,"Jadi Laki-Laki selama ini salah sangka ya Bu, seharusnya setiap Lelaki berterimakasih pada Istrinya. Lebih sayang dan lebih menghormati jerih payah Istri."Ibuku tersenyum."Eh. Pertanyaanku lagi Bu, kenapa Ibu tetap mau melakukan semuanya padahal itu bukan kewajiban Ibu?""Menikah bukan hanya soal menuntut hak kita, Nak. Istri menuntut Suami, atau sebaliknya. Tapi banyak hal lain. Menurunkan ego. Menjaga keharmonisan. Mau sama mengalah. Kerja sama. Kasih sayang. Cinta. Dan Persahabatan. Menikah itu perlombaan untuk berusaha melakukan yang terbaik satu sama lain. Yang Wanita sebaik mungkin membantu Suaminya. Yang Lelaki sebaik mungkin membantu Istrinya. Toh impiannya rumah tangga sampai Surga""MasyaAllah.... eeh kalo calon istriku tahu hal ini lalu dia jadi malas ngapa-ngapain, gimana Bu?""Wanita beragama yang baik tentu tahu bahwa ia harus mencari keridhoan Suaminya. Sehingga tidak mungkin setega itu. Sedang Lelaki beragama yang baik tentu juga tahu bahwa Istrinya telah banyak membantu. Sehingga tidak ada cara lain selain lebih mencintainya."Subhanallah...Semoga yang mengucapkan 'Aamiin' diberikan jodoh yang baik oleh Allah SWT, sehingga mampu membentuk keluarga yang sakinah, mawadah dan warahmah, serta kelak dimasukkan ke dalam surga yang terindah. Aamiin...
KetikaIstri Sedang Lelah Karena Pekerjaan di Rumah Manjakan Dia, Karena Istri Itu Bukan Pembantu Tapi Pendamping Hidup. Diposting oleh NEWS INFO di 1/31/2020 07:54:00 AM Post a Comment Sɑhɑbɑt, di Subuh yɑng dingin hɑri yɑng cerɑh ini, ɑku temui Ibu yɑng tengɑh sibuk memɑsɑk di dɑpur.
\n istri bukan pembantu tapi pendamping
Menikah bukan hanya soal menuntut hak kita, Nak. Istri menuntut Suami, atau sebaliknya. Tapi banyak hal lain. Menurunkan ego. Menjaga keharmonisan. Mau sama mengalah. Kerja sama. Kasih sayang. Cinta. Dan Persahabatan. Menikah itu perlombaan untuk berusaha melakukan yang terbaik satu sama lain. Yang Wanita sebaik mungkin membantu Suaminya.
ISTRIITU PENDAMPING, BUKAN PEMBANTU Di Subuh yang Ibu sudah sibuk memasak di dapur. "Ibu masak apa? Bisa ku bantu?" "Ini masak gurame goreng. Sama sambal tomat kesukaan Bapak" sahutnya. "Kewajiban Istri adalah taat dan mencari ridho Suami." kata Ibu.
Istriitu Pasangan dan Pendamping Hidup, Bukan Pembantu..Biar Sama-sama Tahu .. Tinggalkan Balasan Di Subuh yang dinginku dapati Ibu sudah sibuk memasak di dapur. "Ibu masak apa? Bisa ku bantu?" "Ini masak gurame goreng. Sama sambal tomat kesukaan Bapak" sahutnya. "Alhamdulillah.. mantab pasti.. KetikaIstri Sedang Lelah Karena Pekerjaan di Rumah Manjakan Dia, Karena Istri Itu Bukan Pembantu Tapi Pendamping Hidup. Sahabat, Di Subuh yang dingin hari yang cerah ini, saya jumpai Ibu yang tengah repot memasak di dapur. "Ibu masak apa? Bisa saya tolong? ""Ini masak ikan goreng. Sama sambal tomato kegemaran Bapak " sahutnya vGOp0Q.
  • trof7ojaa3.pages.dev/156
  • trof7ojaa3.pages.dev/323
  • trof7ojaa3.pages.dev/175
  • trof7ojaa3.pages.dev/337
  • trof7ojaa3.pages.dev/128
  • trof7ojaa3.pages.dev/380
  • trof7ojaa3.pages.dev/318
  • trof7ojaa3.pages.dev/53
  • trof7ojaa3.pages.dev/363
  • istri bukan pembantu tapi pendamping